Reimagining

Lifya Q. Raida
Chapter #2

Cinta Tanpa Rencana

Hari itu berjalan seperti biasanya. Erdian menghabiskan waktunya yang terasa hampa dengan menjalankan bisnis yang sudah dirintisnya sejak lama. Mengamati beberapa karyawannya bekerja dengan tatapan kosong. Mengamati laporan keuangan dan kemudian menghitung sejumlah penghasilan. Semua memang tampak mejanjikan di masa depan.  Tapi pada akhirnya untuk apa semua ini?

Dengan kesuksesan yang telah diraihnya sekarang, Erdian merasa hidupnya tanpa arti dan tujuan yang jelas. Tak ada sedikit pun energi untuk terus menjalani semua kegiatan di hidupnya yang monoton dan semakin terasa membosankan. Keceriaan dan semangat hidupnya sudah lama hilang. Dari hari ke hari hanya untuk menghabiskan waktu yang penuh dengan kesepian dan kesendirian.

Memori dan kenangan kelam masa lalu masih terus menghantui pikiran Erdian. Kepingan kisah suram itu kenapa masih saja silih berganti berdatangan menganggu hidupnya? Semua sudah cukup lama terlewati, tapi entah sampai kapan dirinya akan terus terjebak dengan masa lalu? Harus sampai kapan bayangan mereka bisa benar-benar menghilang dari ingatan dan mimpi buruknya?

Terpaku dalam lamunannya, Erdian menghela napas panjang. Mencoba mencerna makna kehidupan dari beberapa kisah masa lalunya. Kenapa ketika sudah meraih kesuksesan, tapi hidupnya malah terasa seperti ini? Sebenarnya siapa dan apa yang salah?

“Halo. Di sini bisa cuci tas rajut?”

Suara yang menyejukkan itu terdengar. Erdian menoleh. Melihat perempuan dengan wajah sangat cantik tersenyum padanya. Senyum paling manis yang pernah dilihat sepanjang hidupnya. Senyum yang seketika membuat Erdian juga ikut balik tersenyum.

Hening.

Waktu seakan terasa berhenti berputar saat tatapan Erdian bertemu dan saling berpandangan dengan perempuan paling cantik yang baru pertama kali ditemuinya. Helaian rambut hitam panjang yang dihiasi bandana pink itu sedikit tertiup angin. Gaun kuning panjang tampak sangat pas dengan warna kulitnya yang seputih salju. Pancaran pesonanya seperti berkilauan mewarnai aura kecantikannya yang sulit diungkapkan hanya lewat kata.

 Sepasang mata Erdian tak bisa berkedip untuk terus memandang dan suaranya seolah tak bisa untuk mengucap apa pun. Dia hanya terus tersenyum kaku dan tak bergerak sedikit pun.

“Halo. Di sini bisa cuci tas rajut, kan?” tanya perempuan dengan nada suara lebih tinggi sambil melambaikan tangan di depan mata Erdian.

Seketika tersadar dari lamunannya, Erdian mengedipkan mata lalu memperbaiki posisi duduknya. “Eh iya maaf. Ada yang perlu dibantu?”

“Dari tadi tidak dengar, ya?” tanya perempuan itu menahan kekesalan. Kemudian mengambil tas rajut dalam bungkusan yang dibawanya. “Bisa kan cuci tas rajut yang terkena noda saos ini?”

Erdian mengangguk cepat. “Tentu saja bisa. Di Erdian Laundry Maju Jaya semua masalah tentang cuci dan setrika bisa cepat diatasi hanya dalam 24 jam dan setiap hari selalu buka dalam 24 jam. Dan juga ada garansi uang kembali jika tak sesuai kesepakatan.”

“OK. Kalau gitu lusa bisa selesai kan tasnya?”

Lihat selengkapnya