Rei Mars

Hafitta Illa
Chapter #3

Rei Mars 3

Masa orientasi kini telah usai dijalankan oleh para murid. Sekarang mereka akan menjalani kehidupan baru di sekolah tersebut hingga 3 tahun ke depan lamanya.

Papan nama telah terpampang panjang disepanjang koridor sekolah. Disana terdapat nama serta kelas para murid baru. Mereka berkerumun untuk melihat nama mereka masing-masing.

"Gue gak keliatan nih"keluh Rei karena badannya terlalu kecil dan sangat mudah untuk terhempas kesana-kemari oleh teman-temannya.

Mars yang melihatnya merasa iba dan akhirnya ia pun menolong Rei untuk melihat namanya. Mars maju pada posisi paling depan lalu ia menarik lengan Rei dengan kuat sehingga membuat Rei terkejut karena wajahnya mengenai dada bidang Mars yang ada didepannya.

"Auhh" Rei menatap Mars tak terima.

"Kenapa liatin gue? Cari nama Lo sekarang" ucap Mars menyadarkan Rei. Lalu Rei hanya memicingkan matanya kearah Mars.

"Dasar. Udah tau gue kaget ditarik-tarik paksa mana kenceng banget lagi. Kan sakit. Mending minta maaf. Ini kagak" celoteh Rei yang terdengar oleh Mars.

Mars hanya menatap papan tersebut tanpa menoleh ke arah Rei yang masih merutuki dirinya. Hingga Mars pun tak sadar ia telah menarik sebelah bibirnya hingga membuat sebuah lengkungan yang amat sangat manis.

Setelah menemukan nama masing-masing, mereka pun segera pergi ke kelas mereka untuk menjalani proses KBM hari pertama.

"Lo di mana?"tanya Mars kepada Rei.

Rei tidak menjawab ia hanya membuang wajahnya dari arah Mars sembari memegangi kedua tali tas punggungnya yang senantiasa menggantung dibelakang punggungnya.

"Yaelah. Iya gue minta maaf"ucap Mars merangkul Rei yang sontak membuat Rei semakin memicingkan matanya.

"Heh! Maen pegang-pegang aja"Rei menjauh dari tubuh Mars yang lebih tinggi daripada nya.

"Ck"Mars mendecak lalu tersenyum jahil melihat Rei yang sudah berjalan didepannya.

"Gue tadi liat lo kesusahan untuk liat nama lo di papan pengumuman jadi gue inisiatif buat narik lo biar lo lebih leluasa nyari namanya" kini Mars mencoba menjelaskan mengapa dirinya tadi menarik paksa Rei.

Rei masih terus berjalan namun Mars kini berhasil menyamakan langkahnya dengan wanita tersebut.

"Makasih" singkat terdengar dari mulut Rei membuat Mars menoleh kearahnya.

"Senyum dong"Mars kembali menggoda Rei dengan menyenggol bahunya.

"Apaan, sih, lo" kini Rei mulai menyunggingkan senyumannya dan membuat Mars tersenyum juga melihatnya.

"Oh iya. Lo belum jawab pertanyaan gue"

"Yang mana?"

"Hmmmm"

"Oh gue di kelas IPS 1, kalo lo?"

"Gue IPS 5"

Rei hanya membulatkan mulutnya. Lalu mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka. Hingga tibalah mereka didepan kelas yang bertuliskan KELAS IPS 5 yang artinya itu adalah kelas Mars.

"Tuh kelas lo" tunjuk Rei pada nama kelas tersebut.

"Oh iya"

"Oke deh baek-baek ya lo disini"

"Lo? Perlu gue temenin gak?"

Rei terkejut mendengar perkataan Mars. "Oh gak usah. Gue bisa sendiri kok gue kan udah gede" tolak Rei pelan.

"Gede?" Mars menatap Rei dari ujung kaki sampai ujung rambut.

"Dari mananya gede? Sama upil gajah aja masih kalah" ucap Mars yang membuat Rei melotot kepadanya.

Lihat selengkapnya