"Ternyata selama ini Reisya benar ,benar tentang kamu yang selalu kejam ,,aku nggak nyangka kamu sekasar ini dengan adik mu sendiri bahkan dihadapan ibumu, kamu berani bicara seperti itu,,"ucap seorang lelaki dan berlari keluar dari kamar ruangan pasien.
Reisya,dia berlari dengan air mata yang terus mengalir.Reisya berhenti di taman rumah sakit di atas bangku kosong dia menagis tersedu-sedu,"Sya,,udah yah kamu jangan nangis,,"ucap Suci ."Mah,kenapa kakak begitu membenci ku?apa salah ku?"tanya Reisya.
"Reisya,,kamu nggak papa kan?"tanya lelaki itu dengan memeluknya,"Hiks,,hikss,,ANDY,,,hiks"sebuah nama meluncur dari bibirnya,itu dia Andy Gunawan lelaki berengsek yang sudah membuat Reinan berfikir untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.Lelaki yang memanfaatkan dirinya untuk dekat dengan sang adik tiri Reisya.
"Bahkan kamu tidak berlari seperti itu ketika aku menangis ndy,"lirih Reinan,dekat kaca jendela ruangan kamanya,rasanya sakiiit sekali lebih sakit dari aksi melompatnya kemarin ,sangat sesak,Reinan sudah terlanjur jatuh terlalu dalam hingga sulit menerima kenyataan bahwa dia digunakan hanya untuk umpan.
Reinan menyaksikan kemesraan mereka dari kaca jendela ruangan kamar nya,yang tepat berada di samping taman rumah sakit."Kamu memang brengsek ndy!,,kamu udah bikin aku jatuh,,jatuh terlalu dalam untuk kamu,,"lirihnya dengan air mata yang mulai mengalir kembali.
Mengingat rasa sakit yang pernah dia rasakan,saat pertama kali mendengar dan melihat sendiri kenyataan yang sebenarnya.Mungkin ini yang direncanakan tuhan untukku ,agar aku bisa membalas kan dendam ku kepada mereka yang sudah tega mengambil hak ku,ujar Reinan dalam hati.