Di perjalanan pulangnya, Reinan diam membisu.Bibirnya seakan malas hanya sekedar untuk mengobrol dengan sang adik tirinya.
"Kak,gue minta tolong sama lo,hargain perasaan Mamah,tanpa dia kita nggak akan seperti ini sekarang,"ucapnya memecah keheningan
"Ck,,jangan ikut campur urusan gue!"ketus Reinan
"Kak,ayolah,Lo nggak kasian liat Mamah,dia udah sabar sama Lo,merhatiin Lo sampe segede gini,apa Lo nggak punya hati?,"tanya Reisya bingung akan sikap kakak nya yang semakin hari,semakin membuat tembok yang menghalangi mereka.
"Ck,,apa yang Lo tau tentang Hati, perasaan,sama kasian hah?,apa yang Lo maksud tentang itu semua adalah mengambil yang bukan hak Lo gitu,"sindirnya
"Kak,,,"ucapannya terpotong oleh Reinan
"Please,gue nggak mau bahas ini!,ingat nggak semua yang Lo liat dan denger itu bener,"ujar Reinan dan memalingkan wajahnya ke arah kaca mobil.
Reisya terdiam,sebenarnya apaa maksud dari ucapan sang kakak.Dia hanya meminta agar Reinan bersikap baik kepada ibu mereka,apa dia salah.