Reincarnation of the Strongest Demon King LEVEL1

Muhamad Diyas
Chapter #7

Penyesalan yang datang di akhir

Hatiku senang, aku berlari sambil memunguti beberapa koin yang terjatuh di tangga. Aku dengan senang hati menyimpannya di saku celana dan jaketku. Tapi, itu belum cukup untuk menerima semuanya. Mungkin pilihan terbaik adalah terus naik ke puncak untuk bisa memilikinya.

Jadi, aku meningkatkan semangatku untuk terus berlari menuju puncak.

Terengah-engah ....

Ibarat lomba lari, hal ini membuatku sesak napas seperti mau mati.

".... Inikah yang namanya lari dari kenyataan yang selalu membebani hidup? Kalau memang benar ... Aku tak peduli ... Yang aku pikirkan hanyalah itu. Tak ada hal lain yang bisa mengubah hidupku, selain kekayaan yang telah menunggu kedatanganku! Bertahanlah, koin emas!!"

Dengan rasa percaya diri yang tinggi aku terus melangkah maju.

"Aku pasti bisa melakukan apa saja jika aku memilikinya ... Membeli semua koleksi yang kuinginkan ... Top Up game ... Dan masih banyak lagi. Semuanya sudah direncanakan di dalam pikiranku! Aku tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan emas ini!" Jawabku sambil nyengir bahagia.

"Aku tidak peduli jika memang benar-benar mati … Aku hanya ingin menikmati kekayaan ini!"

Woohuuuuu ...!!!!

Berlari dengan perasaan bahagia memang menyenangkan.

Nafas terengah-engah. ".... Sedikit lagi ... Sedikit lagi ... Inilah yang kuharapkan ... I NEED ... MONEY!" Aku melompat menuju secercah cahaya surgawi yang menerangi tangga terakhir dengan wajah penuh percaya diri.

Aku berhasil melakukannya.

Sebuah akhir yang membuatku merasakan kebahagiaan sederhana karena berhasil melewatinya hanya untuk pergi ke tempat yang tidak disebutkan namanya.

Tetapi ....

Tiba-tiba semuanya tidak sesuai ekspektasiku. Senyumanku menjadi palsu dan kosong saat melihatnya dengan mulut yang terbuka.

Langkahku perlahan mulai mengecil setelah melihat sesuatu yang tampak familiar di hadapanku.

Aku melihatnya seperti lapangan bundar besar, pepohonan dengan daun hitam besar menjulang tinggi dan cahaya kecil menerangi tempat itu dari atas langit.

Aku baru pertama kali melihatnya. Pohon dengan daun hitam? Hmmmm ... Apakah aku berada di tempat yang tidak boleh dimasuki siapa pun?

Aku tidak bisa berhenti memikirkan hal-hal aneh, menurutku itu menakutkan.

Koin emas, permata, dan harta karun lainnya berserakan di mana-mana. Tapi, bukan soal itu yang membuatku khawatir dengan sebuah harapan palsu yang bisa menjadi kenyataan.

Aku melihatnya dengan jelas, seekor naga berkepala 3 sedang tertidur di atas tumpukan emas.

Sangat menakutkan, sisik hitam menutupi tubuhnya yang besar. Dia tertidur lelap, segalanya tampak sunyi dan tenang. Tapi, bagiku itu akan menjadi kematian jika aku membangunkannya.

Hahhhhh ….

"Ternyata berharap itu sangat menyakitkan."

Merasakan kekecewaan yang mendalam.

Aku pikir akan mati lagi. 

"Mungkin, aku harus kembali ke rumah dan tidur selamanya di bawah tanah menjadi sebuah mayat tanpa ingatan."

Yah, lebih baik mati tanpa dihidupkan kembali dan bisa beristirahat dengan tenang di dunia lain tanpa memiliki memori ingatan yang begitu pahit untuk bisa di ingat kembali. 

Itu lebih baik. Tapi, jika aku mempunyai satu hal yang bisa membuatku bisa hidup kembali. Aku pasti akan mengubah seluruh jalan cerita yang telah tertulis di dalam hidupku untuk bisa merubahnya sesuai yang aku inginkan.

Aku berjalan memutar untuk kembali menuruni tangga.

Ketakutan membuatku berpikir untuk kembali karena sangat mustahil untuk bisa mendapatkannya, aku merasa kematian sudah tepat di depan mataku. Aku tidak percaya ketika melihatnya, ini terlihat bodoh. Langkah pertamaku terhenti ketika ada seseorang yang berbicara.

"Kamu mau pergi ke mana?" Jawab suara wanita cantik nan lembut dengan nada rendah.

"Uh? Siapa? Apakah kamu yang membawaku ke tempat ini?"

Aku berbalik dan membuka tudung sweterku.

Mungkin ada wanita yang bisa melihatku tanpa menampakkan dirinya. Menurutku ini benar-benar seperti mimpi.

Apakah sebaliknya?

"Tentu saja ... Karena kamu adalah seseorang yang aku butuhkan untuk bisa mengalahkannya."

Lihat selengkapnya