Blurb
Di suatu masa yang jauh sebelum peradaban manusia tercatat, ada kisah cinta yang tak biasa antara seorang tuan dan budaknya. Cinta mereka melampaui sekat kelas dan aturan zaman, bagaikan api kecil yang menyala di tengah badai.
Namun nasib berkata lain. Kekuasaan dan intrik serta aturan adat memisahkan keduanya dengan cara yang tragis: sang wanita tewas, sedangkan sang lelaki dijatuhi kutukan agar kekuatannya musnah. Keduanya pun berpisah ribuan tahun, meninggalkan janji yang tak pernah selesai.
Waktu berputar. Dunia berganti wajah. Di abad ke-21, dua jiwa yang sama terlahir kembali. Sang perempuan menjelma menjadi seorang gadis muda dengan tatapan teduh dan kemampuan luar biasa yang ia simpan rapat-rapat.
Sejak bayi ia membawa bekal ilmu yang pernah dipelajari dari "manusia pertama", sosok yang sabar dan bijaksana yang ia temui di alam arwah. Namun aturan kosmis tetap berlaku: ia tidak diizinkan menggunakan kekuatannya untuk mencari belahan jiwa, kecuali bila untuk membantu orang lain atau membela diri jika hidupnya terancam.
Di sisi lain, sang tuan masa lampau kini lahir sebagai seorang pemuda biasa yang hidupnya sederhana. Ia sama sekali tak menyadari bahwa di dalam dirinya tersimpan kekuatan sakti mandraguna yang dulu membuatnya disegani.
Jiwa lamanya masih tertidur. Ia hanya tahu bahwa sejak kecil, ada rasa rindu yang tak ia mengerti, sebuah panggilan samar dari seseorang yang tidak pernah ia temui.
Perjuangan mereka di kehidupan baru ini tidak mudah. Sang gadis terjebak di antara kerinduan dan aturan gaib yang membatasi langkahnya. Ia sering bermeditasi, berusaha menangkap jejak aura kekasihnya, namun batasan itu membuatnya bagai berjalan di kabut tebal.
Sementara sang pemuda mengalami mimpi-mimpi aneh: medan perang, wajah seorang perempuan yang memanggilnya dengan nama kuno, serta suara janji yang bergema di malam sunyi.
Meski jalan mereka berliku, takdir pelan-pelan mengatur pertemuan. Sang gadis, dalam situasi berbahaya, terpaksa menggunakan sedikit kekuatannya untuk menolong orang lain.
Kilatan energi itu menjadi sinyal yang tanpa sadar mengguncang jiwa sang pemuda. Ada getaran asing yang membangunkan sisi sakti mandraguna yang selama ini tertidur di dalam dirinya.
Pertemuan mereka bukan sekadar reuni dua insan, melainkan benturan antara masa lalu dan masa kini. Kenangan lama muncul seperti kepingan kaca di bawah cahaya: menyakitkan namun memantulkan harapan.
Mereka sadar, cinta yang terputus ribuan tahun lalu memerlukan keberanian baru untuk disatukan kembali. Kali ini bukan hanya kekuatan gaib yang diuji, melainkan kesabaran, iman, dan kemampuan mereka untuk memilih jalan sendiri di tengah dunia yang tak lagi mengenal tuan dan budak.
Di antara semua ujian itu, janji mereka tetap sama: mencari, menemukan, lalu menyatukan kembali cinta yang pernah mereka ikrarkan di bawah langit kuno, cinta yang bahkan waktu pun tak sanggup memudarkan.
***
Kisah ini di tulis tahun 1990-an, sebelum ada HP Android