Reinkarnasi

Yovinus
Chapter #3

03-Pernikahan Itu Sakral

 

Adrian menggelengkan kepalanya. "Abang rasa tidak. Cuma yang pasti kamu akan keluar biaya."

"Kalau soal itu sih sudah lumrah bang. Di Indonesia ini mana ada sih urusan yang gratis. Ada uang ya ada barang."

"Ada!" ujar Adrian seraya tersenyum ke arahnya.

"Apa bang?" tanya Cindy serius.

"Taro snack kamu!"

"Iih. Abang nih ngaco," ujar gadis itu sambil cemberut.

 

Kamu sangat cantik .…, dalam hati Adrian

 

Busnya tidak ber-AC, sehingga udara malam menerpa wajah mereka. Karena jendela di buka sedikit. Suara bis menderu-deru memecah kesunyian malam.

"Adik tidak takut masuk angin?"

"Dari pada menghirup asap rokok."

Tampaknya di bagian tengah ada yang merokok. Adrian mengibas-ngibaskan tangannya mengusir asap rokok.

"Abang tidak merokok ya?" tanya Cindy.

"Benar."

"Baguslah. Saya suka dengan cowok yang tidak merokok."

Bangga juga Adrian di puji gadis secantik ini.

"Adik sudah punya pacar?" tiba-tiba saja pertanyaan itu meluncur dari mulut Adrian.

Tapi sudah terlambat untuk di tarik. Entah apa membuatnya punya keberanian bertanya seperti itu.

"Siapa yang mau dengan orang seperti saya!"

 

 Syukur dia tidak marah

 

Adrian tersenyum. Siapa yang menolak jadi pacarnya?

"Masa. Gadis secantik adik pasti banyak yang mengejar."

"Siapa yang mengatakan saya cantik?"

"Saya!"

"Itukan menurut abang. Mungkin menurut orang lain saya wanita paling jelek di dunia!"  Katanya seraya tersenyum manis dan menatap wajah Adrian.

 

Sialan. Bikin gemas saja.

 

"Lelaki gila yang mengatakan adik gadis jelek!"

"Mungkin saja bang. Kan di dunia ini memang banyak lelaki yang gila!" senyum Cindy sekarang semakin lebar.

"Ada-ada saja!"

Tapi yang pasti kemurungan di wajahnya kembali sirna.

Dinginnya malam semakin menggigit. Tak terasa tubuh mereka semakin merapat. Terkadang tubuh mereka ikut terombang ambing badan bis yang meliuk-liuk menikung.

Entah sengaja atau tidak, terkadang pipi mereka saling bersentuhan, sehingga menimbulkan getaran-getaran yang sulit di mengerti. Dada Adrian semakin berdebar-debar saja. Tangan mereka terkadang juga saling bersentuhan.

 

Busyet dah.

Lihat selengkapnya