Sambil mereka mengurut gadis itu, Ali memperkenalkan diri mereka satu persatu. Mulai dari Ijim, Ngoak, Buten, Serak, Edy, dan terakhir adalah dirinya.
"Kamu sendiri siapa?" tanya Ali setelah selesai memperkenalkan diri mereka.
"Panggil saja Shinta...!"
Keenam orang itu tetap mengerjakan tugas mereka masing- masing. Entah karena melihat kecantikan Shinta yang telah membius mereka atau karena pengaruh alkohol yang sudah cukup banyak mereka tegak. Tapi yang pasti keenam orang itu sudah tidak mampu lagi menggunakan akal sehat mereka.
Shinta memejamkan matanya menikmati pijatan keenam laki- laki yang telah membangkitkan gairahnya itu. Memang sesuatu yang aneh, enam orang laki-laki, mengurut seorang wanita. Untunglah orang tidak tahu akan apa yang mereka lakukan di dalam kamar penginapan itu.
"Sebenarnya mengapa kamu turun ke lanting malam-malam begini, Shinta?" tanya Edy penasaran.
Namun enam lelaki itu seakan otaknya membeku. Tak ada rasa cemas, tak ada bayangan gentar. Mereka justru tampak seperti kayu kering yang tak bisa lagi diguncang angin"Mau buang air besar."
"Buang air besar?" Buten keheranan. “Malam-malam begini, apa tidak takut?”
"Mau bagaimana lagi...!"
"Memangnya di rumahmu tidak ada WC?" celetuk Ngoak ikut bicara.
"Di pakai kakakku..!"
"Bisa begitu lama?"
"Sebenarnya sih tidak. Tapi aku tidak tahan lagi. Sakit perut.”
"Tapi sekarang bagaimana?" timbrung Serak.
"Sakit perutku mendadak hilang..."
Keenam orang itu saling pandang. "Apa tidak takut berada di tengah laki-laki begini banyak?" goda Ali ketika melihat wanita itu tenang-tenang saja.
"Takut bagaimana, memangnya kalian akan memakan aku?"
"Kalau kami berbuat tidak baik, misalnya?"
"Tidak baik bagaimana? Yang jelas dong...!"
"Misalnya kami perkaus?" Seru Ijim sambil menyenggol siku Serak yang duduk di sampingnya.
"Di perkaus? Di perkosa, maksudmu?"
"Betul..."
Wanita itu tersenyum. "Aku tidak percaya..."
"Tidak percaya apa?" celetuk Ali penasaran, perasaannya tidak tenang. Tongkat nya sudah dari tadi sudah tidak karuan.
"Kalian memperkosaku. Aku tidak yakin kalian mempunyai keberanian untuk melakukannya..!"