"Krucuk..krucuk.." perut ini mulai menguruk tanpa dispensasi. Itulah kebiasaanku masa kecil yang tak kunjung usai, perut yang mengeruk kapanpun tanpa dispensasi, kata amiku. Namaku Raffi Mahendra, mahasiswa biasa yang ingin menjajak kisah dalam cita.
Umurku 21 tahun. Seperti biasa dimasa remajaku ini, aku belajar menjajak dunia perjuangan pengalaman untuk cita-citaku kelak.
"Bu heni...seperti biasa..,nasi goreng tanpa sayap 1 porsi.! Dan kuletakkan 2 tempe sahabat sejatiku di atas meja. 2 tempe yang selalu menemani malamku dan hariku asus zenbook. Benda jamat yang takkan ku lepaskan. Laptop.
"Brukkk..."efek kekenyangan yang menimpaku mumbuatku gagal focus. Tanpa kusadari diriku menabrak perpempuan berjilbab. Karena dinginnya sikapku hanya kukatakan "maaf .. gak sengaja."
Mungkin aku salah karena tanpa kusadari aku menyentuhnya tanpa sengaja. Galau.. beribu rasa merasa bersalah dengan kian dosa. Aku mencarinya ..., aku mencari tau tentangnya.
Kaki ini mulai berpijak ditengah masa kuliah yang mungkin jeda waktu istirahat pun tiba. Nabila namanya. Namanya cantik, seperti orangnya. Santun perilakunya. Cantik pula parasnya. Semoga hatinya pun seperti apa yang aku lihat.
Entah kenapa perasaan ini mualai begeliak. Gugup dalam hati memperkenalkan diri sekalian memantapkan niatku untuk minta maaf. "Hey...!,(dengan nada datarku menyapa).
"Hey juga...!" . Tanpa imbuhan sedikit pun dia balik membalas sapaanku. Sebenarnya aku sendiri pun bingung entah apa yang harus kuucapkan. Masih tetap sama aku akan lebih memantapkan niatku untuk meminta maaf.
"Boleh kenalan...?"