RelationSHIP

Gusty Ayu Puspagathy
Chapter #35

PROSEDUR PELICIN

Prosedur pelicin 

1. Basa-basi  

2. Giring opini 

3. Intimidasi  

4.Tolong isi rekening  

 

Sekarang suara Kai yang terus mendengung. Pertanyaannya kemarin memaksaku menengok lebih dalam tentang perasaanku pada Radite. Apa aku benar-benar jatuh cinta padanya? Atau sekadar tempat pelarian? Bukannya memang itu tujuanku dulu? Mencari seseorang yang bisa jadi alasanku mematahkan hati Wirya. Aku sudah mendapatkannya bahkan berhasil menghancurkan perasaan Wirya jadi serpih-serpih yang mudah tertiup angin. 

Selama mengenal Wirya, aku tahu bagaimana perasaan bencinya pada kakaknya, sama seperti aku. Rasa ketidakadilan kasih sayang dari orang tua sudah mengunci pintu persaudaraanku dan Anggit, juga Wirya dan Radite. Satu-satunya orang yang bisa dicintai Wirya hanya aku, tapi sekarang ... aku justru memilih bersama Radite. Jika setelah ini hubungan persaudaraan Wirya dan Radite semakin renggang bahkan menghilang, itu salahku. 

Aku merasa seperti pembunuh, meracun orang yang sudah membantuku selama ini. Aku juga sudah menutup jalan Radite yang berusaha mati-matian mendekati adiknya. Kenapa cinta bisa serumit ini? Apa kalau aku menjauh dari Wirya dan Radite, hubungan mereka akan membaik? Tapi menjauh ke mana? Tak mungkin aku mendadak resign dengan kondisi orang tuaku sakit-sakitan begini. Itu akan menambah beban pikiran mama dan papa. 

“Mbak Sahya, dicari mama.” Suara lembut Mutia membuatku beranjak dari selasar depan ruang rawat inap orang tuaku. 

“Mbak Sahya kalau ada apa-apa bisa cerita ke aku kok. Aku udah gede. Memang aku belum bisa cari duit sendiri buat bayar pengobatannya papa sama mama, tapi aku punya telinga yang bisa nampung curhatan.” 

Satu tanganku merangkul Mutia ikut masuk ke ruangan, sedangkan yang satu mengusap air mata sebelum mama tahu, aku tak kuat menahan tangis. 

“Nggak usah bilang mama. Awas sampe keceplosan ngomong aku nangis,” ancamku dengan segaris senyum. 

Saat aku masuk, mama sudah duduk bersandar. Raut mukanya lebih berwarna dibanding hari sebelumnya yang terlihat memucat. Kutawarkan bubur, mama mau. Kata Mutia, hari ini mama sudah mau makan dan tidak memuntahkannya. Lima suap bubur jadi penghiburku di malam ini. 

“Mama belum bisa makan banyak-banyak dulu, Sahya. Nggak apa-apa kan?” Suara mama masih lemah. 

“Nanti nyoba makan lagi ya, Ma. Dikit-dikit biar asam lambungnya nggak naik.” 

“Iya. Makanmu juga jangan telat. Kamu harus jaga kondisi. Papamu begitu, mama juga masih begini. Kalau kamu sakit siapa yang rawat?” 

Kupaksakan sebuah senyuman. “Nggak ada yang rawat, Ma, makanya aku nggak mau sakit.” 

“Sahya, apa cuma perasaannya mama saja ya kalau Mas Radite nggak kelihatan akhir-akhir ini?” 

“Oh itu ... Bang Dit ada pekerjaan di luar kota, Ma.” 

“Ya sudah. Mama pikir kalian bertengkar.” 

“Kok Mama tiba-tiba mikir kayak gitu?” Dari kegelisahan mama, aku tahu mama menyembunyikan sesuatu. “Mama pernah cerita apa ke Bang Dit?” 

“Cuma soal masmu. Mama minta tolong Mas Radite buat bantu kamu nyari Anggit. Mama nggak tega kamu jalan sendirian, Sahya.” 

“Terus mama nyaranin apa ke Bang Dit?” 

Ragu-ragu mama menyebut nama Wirya sebagai teman dekat Anggit yang mungkin tahu keberadaan Anggit. Mama minta bantuan Radite bukan tanpa sebab, mama sudah tahu Radite adalah kakak kandung Wirya sejak Mbah kung bercerita soal kedatanganku yang hampir bersamaan dengan Radite. 

Aku ternganga, tak percaya dengan apa yang kudengar. Bagaimana bisa mama lebih tahu daripada aku yang tiap hari bertemu dengan Radite dan pernah hidup bertahun-tahun bersama Wirya? 

“Mama tahu kamu sama Anggit nggak akur. Dengan Wirya kelihatannya juga nggak akur karena dia sahabatnya masmu. Ya meskipun dulu beberapa kali Wirya ke rumah sama kamu, dekat sama kamu, mama lihatnya Wirya menghargai kamu sebagai adik sahabatnya. Makanya mama nggak berani maksa kamu tanya ke Wirya. Tapi mama minta tolong ke Radite buat tanya ke adiknya.” 

Lidahku seketika kelu. Kenapa mama tak bisa memberiku kesempatan berjalan sendiri? Andai mama tahu hasil dari permintaan mama berujung pada bekunya hubunganku dan Radite saat ini .... 

Lihat selengkapnya