RelationSHIP

Gusty Ayu Puspagathy
Chapter #37

GENGSI SUNDUL LANGIT

Alkisah, ada dua saudara 

Satu curigaan, satu terluka 

Bertemu dalam lingkar sama 

Gengsi siapakah yang besar? 

 

“Aku suka masmu, Sahyang.” 

“Ya pacari aja sana,” sahutku sewot. 

Sisa tawa Radite masih menggantung di sela-sela acara sarapan kami di warung seberang lapas. Kata Radite, setelah mengenal semua keluargaku, dia menyimpulkan hanya aku yang anomali. Katanya lagi, aku selama ini terus berusaha menjadi minyak agar tak bisa bercampur dengan keluargaku yang diserupakan dengan air. 

“Kan minyak lebih mahal daripada air, Bang.” 

“Bisa ta kamu bertahan tanpa air? Minum minyak? Mandi minyak? Cebok pakai minyak? Jadi mahal silakan, tapi jadi sumber kehidupan itu luar biasa meskipun tanpa banderol harga. Penghasilanmu buat keluarga belum tentu jadi sumber kebahagiaan mereka. Coba tanyakan apa yang dibutuhkan keluargamu dari kamu.” 

Kuangkat paha ayam yang baru sekali gigit, “Yam, denger omongan barusan? Padahal yang ngomong belum tentu bisa jalanin.” 

Mendadak Radite merebut paha ayamku. Khusus kali ini aku tak mau mengalah karena sejak kemarin siang, perutku terima nasib saja diisi akua demi menghemat pengeluaran. Gara-gara perebutan gono-gini paha ayam, kami meramaikan warung yang semula sepi. 

Seorang perempuan datang membeli sebotol air mineral dan beberapa gorengan. Mungkin karena tertarik dengan perebutan gono-gini kami, dia lantas menyapa Radite. 

“Masnya Wirya kan?” 

Mendengar itu aku langsung memperhatikannya. 

“Lho, Sahya? Kok bisa di sini? Pacarmu mana?” 

Perempuan itu ... Elok. Aku menelan ludah saat mencerna pertanyaannya, siapa yang dimaksud Elok soal pacarku? 

Elok langsung duduk di sampingku, tapi panggilan telepon dari seseorang membuatnya menjeda percakapan denganku. Cewek ini masih tampak ayu meskipun kantong matanya menggelayut tebal. Riasan tipisnya sengaja hanya untuk penyegar saja, bukan membentuk topeng keseluruhan wajah. Dari dua kali pertemuan kami, Elok menunjukkan keakraban lebih dari sekadar orang yang baru kenal. Berbeda dengan responsnya lewat pesan singkat beberapa hari lalu. 

Lihat selengkapnya