Make a great first impressions!
Puca sedang mengibaskan udara di dekat wajahnya, tapi sesuatu di depannya mengusik perhatian. Sesosok perempuan berambut panjang yang awut-awutan terpantul di pintu kulkas.
Dengan pelan-pelan Puca memutar kepala, memastikan keadaan di belakang tubuhnya. Nihil. Tidak ada seorangpun di sana.
'Oke aku hanya kelelahan'
Namun saat kembali melihat ke depan ...
"Hwaaaa!"
Sosok itu masih ada di dalam pantulan, membuat Puca melempar botol di tangannya.
'Tunggu, sejak kapan aku memegang botol?'
'Dan Kulkas? Kamarku terlalu sempit untuk benda ini.'
Merasa ada yang aneh, tubuh Puca mendadak beku. Diangkatlah tangannya perlahan untuk meraba rambutnya.
Panjang.
"Haha, rambutku panjang, haha!"
Ditengah kegiatan menenangkan diri dengan tawa yang dipaksa, Puca mengedarkan pandangannya. Rumah bercat putih, tidak terlalu besar tapi lengkap akan perabotan, yang mahal.
Entah apa yang terjadi saat ini, Puca pikir yang harus dilakukannya adalah menemukan seseorang untuk dimintai informasi. Dimulailah tour room ala-alanya.
Satu yang bisa dilihat Puca hanyalah ... be-ran-ta-kan.
"Sebenarnya ini rumah siapa? Dan aku siapa?"
Dan baru Puca sadari, hanya satu kakinya yang memakai alas, satu yang lain mencium lantai bebas.
"Sandal merah itu!"
Bak Cinderella yang berhasil menemukan sepatu kacanya, Puca sebahagia itu. Dibukalah pintu kamar dimana satu sandalnya terbengkalai, mungkin jawaban akan ditemukan