Relay

Lyinspi
Chapter #19

BAB 18 Penyelidikan Part 10

Aldi dan Bagas berhasil membuntuti cewek berjaket putih itu, dan cewek itu berhenti di depan gerbang rumah warna hitam di komplek perumahan elit. Bagas seperti tahu itu rumah siapa.

"Al, ini rumahnya Caca ... Keponakan pak Pram." Sontrak membuat orang yang duduk di sampingnya termenung sambil melihat bagunan yang ada di balik gerbang.

"Caca?" Gumamnya dalam hati.

"Haruskah kita mencurigainya?" Tanya Bagas sambil membidik matanya pada lelaki yang masih sibuk menatap fokus ke rumah yang ada di depannya.

"Tunggu sebentar, kita balik ke gedung tadi." Pinta Aldi dengan rawut wajah terkejut karena ia melupakan beberapa hal tadi. Bagas pun menyetir mobilnya balik arah menuju ke gedung Bumi Sakti.

"Sebenarnya apa yang terjadi, Al?" Tanya Bagas agak khawatir.

"Nanti aku jelasin di sana. Ayok cepat." Pinta Aldi sambil memikirkan beberapa hal yang ada di pikirannya.

Radit telah selesai menjalani sangsi push up 25x, lalu ia pergi cuci tangan di bak cuci tangan yang ada di tempat itu. Setelah itu, ia mengambil maskernya yang ada di box dalam mobilnya, singkat cerita itu masker cadangan yang mamanya belikan untuknya. Lalu ia berpamitan pada pak polisi.

"Jangan ulangi lagi ya, nak! Pakai masker itu perlu disaat seperti ini. Kalau di ulangi lagi... kena sangsi lagi, hehe..." Naset pak polisi. Aldi mengangguk dan beranjak masuk ke mobilnya. Di pinggir jalan itu, Radit melihat kakek pedagang kaki lima yang terlihat sepuh dan karena jiwa kepeduliannya, ia memberikan uang 250 ribu pada kakek itu. Setelah semuanya selesai Radit segera bergegas mengejar mobil Bagas. Aldi mengchat Radit agar segera balik ke gedung Bumi Sakti. Radit masih bingung, memutuskan untuk mengikuti arahan Aldi. Mereka pun bertemu di depan gedung Bumi Sakti.

"Sebenarnya ada apa, Al?" Tanya Bagas sekali lagi.

"Aish.. kalian buat aku bingung." Ucap Radit dengan nafas yang masih ngos-ngosan karena push up barusan.

Di tempat lain, perlombaan yang di ikuti Putri untuk mendapatkan jam tangan, ternyata perlomba ke dua dan ke tiga menggunakan vote online dan penilaian para juri. Perlombaaan itu juga dilihat secara online lewat suatu applikasi yang sudah pemilik cafe sediakan. 200 orang lebih sudah terhubung dengan applikasi tersebut dan wajah meraka ada di layar yang panitia sediakan dibeberapa sudut ruangan ini. Ruangan khusus ini terlihat sangat unik dengan beberapa moral yang menghiasi dinding dan beberapa hiasan yang unik khas Korea Selatan ada di tempat ini, memberikan suasana menakjubkan di sini. Tak lupa ruangannya juga begitu luas, sehingga perlombaan kali ini akan berjalan dengan lancar tanpa terkendala kurang kapasitas luas tempat. Perlombaanpun dimulai.

Putri berhasil memenangkan perlombaan pertama yaitu makan satu porsi kimbap dalam waktu 1 menit, yang perlombaan ini menyisihkan 5 peserta. Ia juga berhasil memenangkan perlombaan ke dua yaitu dance ala 'BlackPink' yang sudah ditetapkan meski tidak begitu sempurna karena ia kurang fasih untuk melakukan dance itu, tapi ia berhasil lanjut keperlombaan ke tiga yaitu menyanyi lagu kpop. Di perlombaan ke dua tersisa 3 peserta yang akan mendapat predikat juara 1 2 dan 3 di perlombaan ke tiga. Diperlombaan ke tiga alias perlombaan terakhir ini Putri berhasil menyanyikan lagu 'Davichi - This Love' yang sudah di tetapkan oleh dewan juri. Alhasil Putri juara pertama dalam lomba ini. Ia memenangkan tiket ke Seoul, tapi bukan ini yang ia inginkan, akhirnya ia mendatangi juara ke tiga dan menukarkan tiket liburan ke Seoul yang ia dapatkan dengan jam tangan couple milik juara ke tiga.

"Kak, boleh bicara sebentar?" Pinta Putri pada lelaki yang jauh lebih tua dengannya.

Lihat selengkapnya