Relay

Lyinspi
Chapter #23

BAB 22 Penyelidikan Part 14

Secara bersamaan ada sebuah akun sosial media dan akun web OSIS SMA INHIS yang menyebarkan tetang kejadian yang menimpa pak Pram, di sana tertera sangat jelas kalau Putri Indah Pitaloka adalah penyebab kejadian itu. Semua bukti berupa foto-foto masalah itu bocor hingga semua penghuni SMA INHIS tahu tentang kejadian itu. Hal itu membuat geger seantreo SMA INHIS. Semua murid marah pada Putri. Semua guru panik dengan bocornya masalah itu, sebab akan berdampak buruk bagi reputasi sekolah. Mengetahui hal itu, teman-teman Putri mencarinya keseluruh tempat, mereka berpencar mencari Putri. Aldi yang memiliki jam tangan ajaib (begitulah katanya) langsung bisa mendeteksi keberadaan Putri. Radar di jam tangan Putri menunjukkannya sedang berada di kolam renang sekolah.

"Ngapain Putri di kolam renang?" Gumam Aldi yang terlihat sangat panik. Ia berlari menuju kolam renang.

Rendi yang baru saja selesai menghabiskan makanannya terkejut saat melihat berita itu di grup chatnya. Ia segera mencari Putri.

Aldi yang telah sampai di pintu masuk kolam renang melihat gerumunan siswa dan siswi yang sedang melontarkan kata-kata kasar pada seseorang yang terjebur di kolam renang.

"Eh, kayaknya Putri akan tenggelam."

"Bantu gih sana!"

"Ah, aku gak tahu renang."

"Anggap saja itu hukuman untuknya." Suara-suara itu terdengar dari gerumunan siswa dan siswi yang ada di pinggir kolam renang. Aldi mulai mendekat ke arah kolam renang dan mendapati Putri yang sudah terjebur di sana, cewek itu terlihat akan tenggelam. Aldi yang panik langsung terjun ke kolam renang untuk membantu Putri. Namun, apa yang terjadi? Masa lalunya tiba-tiba terlintas di ingatannya, membuat lelaki ini lemas seketika. Badannya tidak bisa melakukan gerakan renang. Putri pun menjangkau tangan lelaki ini, ia berharap ada seseorang yang akan membantunya. Seketika pak Andre dan Johan datang dan menolong mereka berdua. Pak Andre menolong Putri dan Johan menolong Aldi. Mereka berdua pun terselamatkan dan di bawa ke UKS.

***

Di ruang UKS hanya ada Aldi dan Putri yang terbaring lemas. Mereka pun berbicara beberapa hal tentang kejadian tadi.

"Akhirnya semua terbongkar, Al. Aku kira bisa mengungkap siapa pelaku sebenarnya, tapi keberuntungan tidak berpihak kepadaku sekarang." Ucapnya lirih.

"Ini bukan akhir dari segalanya, Put. Aku janji besok semuanya akan terbongkar, siapa pelaku sebanarnya. Dan itu bukan kamu." Ucap Aldi optimis. Putri hanya tersenyum tipis.

"Mmm... Aku tadi lihat kamu sangat pintar saat berenang, tapi kenapa tiba-tiba tubuhmu jadi lemas?" Ucapnya sambil menatap lelaki yang ada di bed sampingnya.

"Aku sebenarnya dulu atlet renang. Sering menjuarai lomba renang saat kelas 4-6 SD, tapi semenjak kecelakaan saat aku SMP, aku jadi trauma saat melihat air yang banyak, seperti laut, sungai dan kolam renang." Putri mendengarkan cerita Aldi dengan seksama.

"Kecelakaan itu membuatku kehilangan seseorang yang aku sayangi, dia yang selalu memberi dukungan untukku, memberi dukungan agar bisa menggapai cita-citaku sebagai atlet renang internasional saat itu. Namun, saat dia tidak ada di sampingku lagi, semua harapanku menjadi musnah seketika dan hidupku kembali ke kelabu. Aku beranggapan kalau hidupku tak berguna lagi, saat dia tak ada di sampingku. Aku kecewa dengan diriku, yang tidak bisa menolongnya saat itu. Ia dijatuhkan ke sungai oleh beberapa orang dan aku tidak bisa menolongnya. Aku hanya menyesali kejadian yang berada di depan mataku dulu itu. Aku ini cowok bodoh, cengeng dan tak berguna." Ucapannya itu membuat dirinya menjadi sangat sedih dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya agar gadis yang ada di sampingnya tidak tahu kalau ia sedang meneteskan air matanya sekarang. Ia kaget saat Putri mencoba menenangkannya dengan cara memeluknya.

Lihat selengkapnya