Aldi masih mencari buku 'alumni SMA INHIS'. Sudah 30 menit ia mencari buku itu di perpustakaan. Akhirnya ia menemukan sebuah rak buku, yang menyimpan kumpulan beberapa buku alumni. Ia mencari nama Andre satu persatu, tapi ia berpikir cara lebih praktis untuk menemukan nama yang ia cari. Ternyata cara itu efektif dan perkiraannya betul, pada buku alumni 2008 ada nama Andre Setio Putro yang menjabat sebagai ketua OSIS SMA INHIS angkatan ke 7 dan penjelasan di buku itu Andre adalah atlet panjat tebing. Emm... Ternyata feeling Aldi tepat tentang hal ini. Aldi menaruk buku itu diam-diam di dalam tasnya dan segera bergegas pergi ke basecamp untuk menemui Bagas yang barusan telah menelfonnya.
"Eh, Gas... sudah sampai?!" Tanya Aldi yang mulai mendekat ke arah lelaki berjaket armi di depan pintu basecamp.
"Iya Al, aku ngebut. Aku takut terjadi sesuatu denganmu." Jelasnya dengan rawut wajah khawatir.
"Kita bicara di dalam saja. Kamu bawa kunci basecamp, kan?" Tanya Aldi. Bagas mengangguk dan merogoh kunci basecamp yang ada di dalam tasnya.
Aldi meminta Bagas untuk melihat kamera cctv yang ada di depan basecamp. Mendengar hal itu, Bagas langsung menghidupkan komputer dan mengecek rekaman cctv untuk hari ini.
"Ish... Kita kecolongan!!!" Aldi mengepak meja komputer. Wajahnya terlihat sangat kesal.
"Payah! Kenapa Sita-" Bagas kesal, hingga membuanya spontan berdiri dari tempat duduknya.
"Dia telah tahu rencana kita. Jangan-jangan-" Ucap Aldi terhenti saat ponselnya berdering. Ternyata itu panggilan dari Intan. Aldi mengangkat telfonnya dan...
"Al, tolong kami!!" Panggilan terputus. Hal itu membuat Aldi cemas dan mencoba menelfon kembali ke nomer ponsel Intan, tapi tidak ada tanggapan.
"Ada apa?" Tanya Bagas yang belum tahu tentang penelfon barusan.
"Gak ada apa-apa, kok." Elak Aldi dengan wajah datarnya.
"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Tanya Bagas sambil mengotak-atik video rekaman cctv.
"Kamu ada alat pelacak tempat?" Tanya Aldi sambil melirik pada temannya.
"Ada."
"Hmmm... aku salut padamu, Gas. Kamu mampu buat alat canggih semacam ini." Puji Aldi.
"Mm.. jangan gitu, Al... nanti kepalaku besar, hehe. Aku suka buat alat semacam ini sejak SMP. Aku ingin jadi detektif, kayak 'Shinici Kudo'." Jelas Bagas. Aldi hanya tersenyum mendengarkan pernyataan dari temannya.