Mereka berdua menuju ke mobil Bagas yang terparkir di parkiran. Namun, apesnya ban mobil Bagas kempos. Melihat itu, Aldi tidak patah semangat untuk menolong teman-temannya. Tanpa sepengetahuan Bagas, Aldi menaruk ponselnya yang terdapat koneksi dengan alat pelacak yang ia taruk di kantong celananya di dalam mobil Bagas. Lalu ia berkata pada temannya.
"Kalau ingin mencariku, periksalah mobilmu, hehe." Ucapan Aldi yang ambigu itu dianggap guyonan oleh Bagas. Bagas langsung mengkunci mobilnya saat mereka sudah keluar dari mobil. Aldi meminta Bagas untuk memesan taxi online, sedangkan ia akan naik sepeda. Mereka telah sampai di depan pintu gerbang sekolah. Sebelum pergi Aldi mengucapkan sesuatu.
"Nanti kita kumpul di rumahmu." Bagas mengangguk.
"Dan saat pukul 22.30 WIB, jika aku tidak datang maka tolong cari aku." Lanjutnya. Tanpa sempat mengucapkan sepetah katapun Aldi meninggalkannya sendiri di depan gerbang.
"Maaf Gas. Aku merahasiakan hal ini padamu, aku ingin semuanya selamat." Gumam Aldi dan segera bergegas pergi ke tempat pertemuannya dengan orang yang membuat masalah ini, untuk menyelamatkan teman-temannya.
***
Nana menghidupkan hotspot selulernya untuk terhubung ke jaringan internet. Ia meminta bantuan Johan untuk membantunya masuk ke akun web OSIS SMA INHIS, tapi penjahat yang mengejar mereka hampir menyalip mobil Johan.
"Ish... Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Nana yang mulai terdesak.
"Kamu tahu nyetir mobil?" Tanya Johan pada Nana. Nana mengangguk.
"Aku tahu, tapi gak terlalu fasih." Jelas Nana.
"Oke, biar aku dan Sisi yang mengupload video itu, kamu... gantikan aku nyetir mobil." Pinta Johan. Mereka pun bertukar posisi. Nana menyetir dan Johan bertugas mengupload video. Tak mengapa Nana menyetir ugal-ugalan, ya jelas ia baru belajar mengendarai mobil beberapa hari yang lalu dari Bagas.
"Na, kamu gak apa-apa, kan?" Tanya Sisi.
"Aku gugup." Terang Nana.
"Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan, lakukan beberapa kali biar kamu gak gugup. Dan tetap jaga pandangan ke depan agar tidak salah arah." Nasehat Johan.
"Nasib kita ada di tanganmu." Lanjut lelaki yang sedang mengotak-atik leptop milik Putri dan sesekali melihat ke arah depan. Nana mencoba untuk tenang dan mengendarai mobil itu dengan terarah dan sesekali ngerem dadakan karena sesuatu yang lewat di depan mobil. Biasa masih pemula.
"Eh, kenapa aku gak bisa masuk ke akun web OSIS?" Ucap Johan pelan.
"Hah? Iya kah, kak?" Tanya Sisi.
"Akun web OSIS akan bisa diakses kembali selama 8 jam kedepan." Johan membaca tulisan yang ada di layar leptop.
"Hah? Kok bisa?" Nana bingung.
"Lalu apa yang harus kita lakukan, kak? Sedangkan penjahatnya sudah ada di belakang kita." Tanya Sisi. Johan masih termenung sambil melihat layar leptop.
"Cobak telfon Aldi atau Bagas, Si." Pinta Nana. Sisi menelfon Aldi.