Suasana begitu riuh di ruangan yang penuh dengan siswa dan siswi yang sibuk dengan kegiatannya sendiri sebelum guru pengajar masuk kelas. Terlihat bangku-bangku yang tersusun rapi dengan pengaturan jarak 1 meter antar bangku satu dengan yang lain mengikuti protokol kesehatan jaga jarak aman.
"Tan, itu bulpen siapa? Imut sekali. Boleh aku pinjam? Please." Tanya Nana yang berdiri di samping kanan gadis berambut pirang sepinggang dengan softlen warna kecoklatan yang melekat di lensa matanya.
"Ish... Waduh! Aku lupa, ini milik Putri. Pasti Putri mencarinya. Biar nanti aku kembalikan saat dia masuk kelas."
"Sebaiknya begitu. Aku boleh tengok bulpennya sebentar gak?" Ucap gadis yang masih sibuk jelalatan pada bulpen lucu yang dipegang Intan.
"Ini, tapi jangan dirusak ya. Nanti yang punya marah loh!" Guyon Intan sambil memberikan bulpen berwarna cream dengan tutup bermotif hamster imut milik Putri.
"Tan, kamu tahu ada siswa baru di kelas kita hari ini!" Seru Sisi sambil melirik ke arah gadis yang duduk tepat di belakangnya.
"Hah? Masak?" Empat suara serentak menggema di kuping gadis yang menggunakan gaya rambut messy bun ala artis korea ini sontrak kaget.
"Ish... Kalian mah! Aku kaget tahu." Ucapnya dengan nada kesal.
"Kamu tahu dari siapa, Si?" Tanya Nana kepo.
"Kwkwk. Kalian mudah sekali dibodohi! Aku hanya merayu Intan, suruh siapa jomblo." Sisi tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah pacar dan ketiga temannya yang terpelongoh menatap ke arahnya.
"Jomblo itu pilihan, Si! Bukan paksaan." Intan membidik mata Sisi penuh kesal.
"Maaf ... Maaf, aku bercanda, Tan." Sisi meminta maaf dengan ekspresi wajah sangat manis. Membuat Radit semakin terpesona dengan tingkah pacarnya ini.
"Eh, Putri dan Rendi belum masuk kelas! Apasih yang mereka bicarakan?" Tanya Intan pada keempat temannya.
"Rendi selalu memaksa Putri untuk jadi pacarnya. Apa dia melakukan hal yang aneh pada Putri?" Radit berpikir sejenak.
***
"Eh, Pak Andre datang! Semunya duduk, dan pasang masker!" Perintah dari Bagas selaku ketua kelas di kelas XI IPA 3 pada teman-tamannya.
Semua murid XI IPA 3 telah siap menanti kedatangan pak Andre yang sekarang ada di depan pintu kelas. Pak Andre membawa seorang lelaki berseragam rapi dengan masker dengan sablon lambang 'Infinite'.