Aldi menggenakan headsetnya dan mulai menyanyikan sebuah lagu yang sedang ia dengarkan, Infinite-Together. Putri masih tertunduk lesu diatas bangku karena memikirkan masalah yang bertubi-tubi menimpanya. Ia bertekat harus mencari siapa pelaku sebenarnya dalam percobaan pembunuhan pak Pram malam itu. Ia memposisikan tubuhnya duduk tegap, seketika ia mendengar suara lantunan lagu yang sangat familiar menggema di kupingnya. Ia melirik ke arah suara itu. Tiba-tiba teman-temannya datang menghampirinya.
"Eh, Put. Gimana masalah Aldi?" Tanya Bagas.
"Dia jago kan nyanyi lagu oppadeul?!" Sahut Intan.
"Mmm... Bawa dia ke basecamp. Akan aku pikirkan di sana nanti!" Pinta Putri yang sedang beranjak dari bangkunya. Ia terlihat lesu dengan wajah kusut, tapi tetap mencoba untuk tersenyum pada temannya.
Putri menunggu kelima temannya dan Aldi sambil melakukan dance. Ia menatap ke bingkai foto yang terpajang di dinding, ia menarik nafas pelan dan menghembuskannya, hal itu beberapa kali ia lakukan sampai teman-temannya datang. Hal itu bisa menghilangkan sedikit beban pikiran gadis berponi ini.
***
"Aldi, sebagai leader di sini aku mau tanya ... kamu suka dance, terutama dance oppadeul 'Infinite'?" Tanpa ragu Aldi menunjukkan kebolehannya dalam melakukan dance. Semua yang ada di tempat ini terpelongo melihat dancenya kecuali Putri yang memperhatikan setiap gerakan lelaki ini dengan detail.
"Mmm. Boleh juga dance mu!" Putri melipat tangannya di dada sambil berjalan memutari Aldi. Sekilas Aldi menatap Putri.
"Jangan terlalu membuatnya tertekan, Put!" Pinta Intan. Putri tak menghiraukan permintaan Intan. Ia tetap menanyakan dan menyuruh beberapa hal pada Aldi.
"Jika kamu memang ingin bergabung di grup dance kami, satu hal lagi yang harus kamu lakukan ... kamu harus lari dari sini ke bawah dan balik lagi ke sini dalam waktu 3 menit. Jika lewat waktu, maaf ... kamu langsung gugur untuk ujian masuk di grup kami!" Jelas Putri tegas.
"Put, memang ada peraturan seperti itu?" Tanya Radit bingung.
"Jangan banyak tanya!" Putri memang terkenal dengan orang yang tegas dan bertanggung jawab atas pilihannya makannya itu ia dijadikan leader dalam grup ini.
"Aku sudah bilang, Putri tidak akan memasukkannya semudah itu!" Ucap Bagas.
"Apa kamu sanggup?" Tanya Putri pada lelaki yang berada tepat di depannya. Aldi terlihat kesal pada ketua tim dance ini. Kalau bukan untuk memuluskan rencananya ia tidak akan melakukan hal ini.
"Baik." Aldi langsung mengiyakan tantangan dari Putri. Ia bingung harus bagaimana mendekati gadis aneh, tegas, dan juga sering buat jantungnya berdetak tak karuan saat ada di dekatnya ini.
Aldi mengalungkan maskernya di bawah dagu dan segera berlari. Ia tahu kalau menggunakan masker saat berlari bisa berbahaya pada saluran pernafasannya. Beberapa detik setelah Aldi pergi dari tempat ini ... Putri yang awalnya hanya melihat langkah Aldi yang mulai tak terlihat di depan pintu, ia malah berlari menuju suatu tempat di bawah sana. Entah apa yang ia lakukan, tapi teman-temannya memperhatikan tingkah anehnya dari tangga lantai 3.
"Putri mau kemana sih?"