Remains Nameless

Adinda Amalia
Chapter #4

Chapter 3: Persiapan Membakar Ikan

“Yay, kentang goreng!” seru Hudson malam harinya saat Fenon memotong-motong sayur tersebut menjadi kotak-kotak panjang kecil. Bocah itu tadi memaksa untuk membantu, tetapi Fenon lebih bersikeras untuk menolak karena tak ingin anak usia tujuh tahun memegang pisau dapur sehingga memintanya untuk mencuci kentang saja.

Seluruh kentang yang semula direncanakan sebagai menu makan siang, akan digoreng malam ini—siang tadi Fenon memasak olahan wortel. Totalnya ada enam kentang. Fenon juga telah menyiapkan dua saus, dari tomat dan cabai.

“Ada ikan juga, lho…,” katanya sambil tersenyum dengan nada menggoda.

Sumringah Hudson makin lebar. ”Yo! Kau terlihat begitu senang hari ini, Fenon! Seorang pria dewasa yang bersemangat!”

“Kau jauh lebih bersemangat dariku….” Fenon mengangkat alis. Kemudian, dia tersenyum kembali. “Namun, yah, memang benar, aku bahagia hari ini!”

“Kau dapat pekerjaan?” Hudson berdiri di sebelahnya, meletakkan dua tangan di pinggir.

Fenon memeriksa minyak di wajan—sudah cukup panas, lalu menggunakan lututnya untuk mendorong Hudson menjauh. “Jangan dekat-dekat,” gerutunya. Dia baru memasukkan kertang-kentang yang telah dipotong setelah bocah itu melangkah mundur.

Hudson langsung bersorak mendengar bunyi kentang-kentang masuk ke dalam minyak.

Di beberapa menit berikutnya, Hudson sibuk meniup kentang-kentang yang baru saja matang. Sesekali memaksa memasukkan ke dalam mulut meski masih agak panas dan membuatnya menggeram kesakitan.

Sementara Fenon sibuk menyiapkan alat bakaran—kata Hudson ada di gudang dan sudah setahun lebih tidak digunakan—serta arang-arang yang diberikan oleh Margaret sepulang bekerja tadi setelah dia tak sengaja bercerita akan membakar ikan bersama Hudson.

Hudson lagi-lagi ingin membantu, tetapi Fenon menolak dan menyuruhnya untuk makan kentang goreng saja. Kentang goreng memang sangat menggoda sehingga bocah itu seketika diam dan sibuk memakan camilan yang bahkan belum kunjung tersebut.

“Kemarilah, Hudson! Bawa ikannya!”

Bocah itu segera menyusul dengan besek-besek ikan dan mangkok kentang goreng di masing-masing tangannya.

Lihat selengkapnya