Remains Nameless

Adinda Amalia
Chapter #20

Chapter 18: Tentang Conquest Parade

“Kenapa mukamu jadi seperti itu?” Herscher berhenti di pinggir jalan, dekat pagar Balai Desa Mosche, menghampiri Hudson yang duduk di sebuah cabang pohon pendek sambil cemberut. “Sepekan lalu kau sangat senang saat mengetahui bahwa Bung Fenon adalah pamanmu.”

“Fenon sekarang makin suka sekali mengomel!”

Herscher langsung tergelak. “Bukankah itu karena kau nakal?” Kemudian dia menakut-nakuti, “Sebentar lagi Conquest Parade, lho. Howling Vermin akan menculikmu…!”

“Tidak akan!” Anak itu makin cemberut, bercampur ketakutan sedikit.

Tawa Herscher makin kencang. “Ngomong-ngomong, Huddy, panggilkan Bung Fenon, bilang ada rapat para anak muda lelaki di Balai Desa Mosche untuk membahas Conquest Parade. Dia tidak ada pekerjaan lain, kan? Maggie Tailor libur di hari minggu.”

Hudson mengangguk, kemudian dengan mudahnya turun dari cabang pohon. “Aku akan memanggilnya!” serunya sambil berlari pergi.

Beberapa menit setelahnya, para lelaki remaja dan dewasa muda telah berkumpul di Balai Desa Mosche. Usia mereka mulai dari delapan belas tahun, dengan Vaughn yang paling tua di umur dua puluh tujuh tahun sekaligus sebagai ketua acara.

Mereka berkumpul mengelilingi meja besar. Karena jumlah yang tak sebanyak Rapat Bulanan Desa Mosche, kursi-kursi tambahan yang mengelilingi di pinggiran balai hanya terisi satu baris. Tentu saja Fenon duduk di tepi. Dari sekian muka di meja tengah, dia mengenal beberapa. Vaughn, Herscher, dua lelaki lain yang juga bekerja di Maggie Tailor, dan lelaki muda kusir kereta kuda langganannya. Sisanya agak familiar di ingatan Fenon, mereka pasti pernah berpapasan, tetapi tak sempat berkenalan.

Rapat dibuka dengan sambutan singkat dari Vaughn, disusul dengan penjelasan bahwa Conquest Parade tahun ini kurang lebih akan menggunakan konsep seperti tahun lalu yang memang telah menjadi kebiasaan dan mengakar di budaya Easust. “Karena kali ini ada pendatang baru, aku ingin menjelaskan secara detail mengenai Conquest Parade, juga sebagai penguatan kepada yang lain agar tak lupa asal muasal acara tahunan ini.”

Conquest Parade adalah suatu acara tahunan untuk memperingati hari jadi Pulau Easust. Acara ini dibuat berdasarkan legenda asal usul pulau. Katanya, dahulu pulau dihuni oleh monster-monster bernama The Howling Long-horned Crackle Vermin Old Dweller alias Howling Vermin.

Mata Fenon langsung terbuka lebar saat mendengarnya. Dia sudah tahu sedikit tentang Howling Vermin sebelumnya saat mendengar percakapan antara Vaughn dan Diego ketika mereka bermain ke Desa Weseed dahulu, tetapi dia tak menyangka bahwa makhluk itu memiliki nama lengkap yang rumit. Dia bahkan kesulitan mengingat nama lengkapnya, sedangkan Vaughn dapat melafalkan dengan lancar.

Meski begitu, setidaknya nama mereka memang mewakili sebagian ciri yang melekat. Old Dweller alias penghuni tua sebelum pulau diambil alih. Long-horned, memiliki dua atau empat tanduk yang besar dan panjang. Howling, dapat mengeluarkan suara lolongan menyerupai serigala, tetapi lebih jauh kencang dengan nada rendah, bahkan dikatakan dapat membuat permukaan tanah di pulau bergetar. Crackled, mewakili suara lain yang bisa mereka hasilkan, yaitu bunyi berderit putus-putus yang tak sekencang lolongan, tetapi dengan nada tinggi sehingga memekik telinga. Berbeda dengan lolongan yang dapat sampai ke ujung pulau, suara berderit ini hanya terdengar dalam radius sekitar tiga meter. “Artinya, bila mendengar suara itu, Howling Vermin pasti ada di belakangmu.”

Fenon langsung membeku.

Vaughn langsung menoleh dengan ekspresi malas. “Itu hanya legenda, hanya takut, Kawan.”

Terakhir, Vermin, yaitu hama alias bersifat merusak. Monster-monster itu tak punya hati nurani. Mereka merusak berbagai sumber daya di Easust. Pepohonan, buah-buahan, sayuran, sungai, hewan-hewan. Sebagian dimakan mentah-mentah dengan kejam. Sementara lainnya dipotong-potong, dibakar, dibiarkan mati dan tergeletak hampir di segala tempat. Akibatnya, pulau menjadi menjijikkan dan mengalami krisis sumber daya alam.

“Setelah itu, datanglah pahlawan kita, Easton Willingness Archer The Greater Conqueror of The East Sovereign alias Conqueror Easton,” lanjut Vaughn.

The Greater Conqueror of The East Sovereign adalah gelar yang diberikan padanya. Dia adalah seorang penakluk agung, satu-satunya orang yang mampu menundukkan dan mengambil alih kekuasaan atas pulau yang berada di sisi timur ini.

Lihat selengkapnya