“Sliver Bullet, Marquise, The Beast, Normad, T-55, Roswell, Loch Ness, Snowstorm,” Ozzy menampilkan daftar anggota mereka pada layar TV kami. “Untuk masuk babak selanjutnya, setidaknya kita harus merebut Reign lengkap dari 1 tim lawan.”
“Snowstorm sasaran mudah, tapi kemungkinan kita bukan satu-satunya tim yang mengincar mereka,” Jenny memberi pendapat.
“Silver Bullet, Normad, Loch Ness. Ketiga tim itu—selain kita—pasti mereka hindari,” Violet menambahkan.
“Kalian pernah mengalahkan mereka sebelumnya. Apa yang berubah?” Peter memasang nada menyelidik.
“Anggota baru dan strategi,” Aidan menjawab. “Mengganti atau juga menambah pemain mereka hingga dapat mengalahkan kami. Tahun ini pun mereka juga melakukannya.”
“Teman-teman, maaf aku harus ingatkan. Babak ketiga hanya ada 4 tempat, yang artinya mangsa kita tidaklah banyak pada perburuan ini,” Barney menyela.
“Tahun lalu Silver Bullet yang menangani Loch Ness pada babak final dengan cepat sebelum menyerang Fortis,” Jenny menambah data kami.
Perbincangan terhenti sejenak, mencerna semua informasi yang kami paparkan barusan.
“Sepertinya kali ini Silver Bullet akan mengincar kita lebih awal,” Violet menduga. “Kami hampir mengalahkan mereka tahun lalu, kemungkinan mereka akan balas dendam.”
Jenny melipat tangannya. “Jika seperti itu, yang bisa kita lakukan adalah berburu dan berlari.”
“Aku tidak suka berlari,” Barney terlihat kesal dengan ide itu.
“Itu akan terjadi jika kita ingin selamat ke babak selanjutnya,” Peter membenarkan pendapat Jenny. “Tapi kini kita akan perlu informasi tim incaran yang bisa kita tangani dengan cepat.”
“Ya,” Ozzy langsung mengambil remote TV kami, “Marquise, The Beast, T-55, Roswell, Snowstorm,” ia menampilkan gambar kelimanya. “Marquise punya King telepath, Queen Prekognitif, Jack PK, dan dua anggota superstrength dengan level di bawah kita. The Beast dengan King superstrength, Queen telepath, Jack superstrength, empat anggota berupa satu superstrength, dua PK, dan satu telepath. T-55 memilih King seorang PK, Queen telepath, Jack superstrength, dua anggota superstrength dan satu prekognitif. Lalu Roswell, mereka istimewa.”
Kami mendekatkan pandangan ke layar TV kami.
“King dan Queen Roswell berupa PK, dan mereka punya pengendali cuaca yang menempati Jack,” lanjut Ozzy.
“Mereka sangat jarang muncul,” komentar Jenny pada pengendali cuaca.
“Bahkan sangat jarang kita temui. Tapi sepertinya pengendali cuaca ini bisa bertarung. Mereka juga baru kali ini muncul dalam daftar babak ketiga,” Violet menanggapi.
“Kemungkinan itu bisa terjadi,” Ozzy mengangguk. “Sedangkan anggota Roswell berupa 2 telepath, 2 superstrength, dan satu prekognitif,” lanjutnya. “Dan terakhir Snowstorm—kita sudah sedikit tahu tentang mereka—King seorang telepath, Queen prekognitif, Jack PK. Kita menemui Queen dan Jack mereka tadi saat mengancam Violet. Dua anggota berupa telepath dan superstrength. Reign mereka sama dengan Marquise,” Ozzy menyudahi pemaparannya.
“Bagaimana level mereka?” tanya Peter.
“Aku menemukan sebagian, tapi yang lain harus menggali lebih dalam,” jawab Ozzy.
“Kurasa, kami bisa membantu,” Peter menekan sebuah nomor untuk panggilan video. “Nick.”
“Peter,” Nick menjawab cepat. “Kau perlu data tim lawan?” tebaknya.
Peter mengarahkan ponselnya pada kami. “Kau sudah mendapatkannya?”
“Kau meremehkanku,” Nick menyeringai, lalu melayangkan ponselnya ke samping. “Kalian pasti sudah mengenal empat besar—termasuk tim kalian—jadi aku tidak perlu menjelaskan lagi. Hanya ada beberapa perubahan anggota dan sudah aku kirim infonya. Kini mengenai lima mangsa kalian itu,” ia membentangkan beberapa lembar kertas berupa data diri ke hadapannya. “Aku tahu, kalian pasti sudah mengetahui kemampuan istimewa mereka, tapi level mereka perlu penanganan khusus,” ia memandang kami dengan senyum bangganya.
Satu helaan tipis muncul dariku, melihatnya begitu pamer dengan apa yang ia dapatkan.
“Aku bisa bilang kalian tidak perlu takut dengan mereka. Level mereka di bawah kalian. Bahkan pengendali cuaca itu bukan level atas, walaupun sepertinya ia cukup mahir bertarung,” Nick mulai penjelasannya. “Yang paling mudah adalah Snowstorm, tapi kita tahu tim lain akan langsung mengincarnya. Kalian bisa beralih ke T-55 atau The Beast jika ingin bermain mudah. Roswell dan Marquise memang tidak berbahaya, namun cukup membuat kalian bertarung lebih lama, karena Reign mereka level atas.”
“Selain Snowstorm dan Roswell, kami pernah bertarung dengan ketiganya beberapa pertandingan yang lalu,” Violet mengingatkan.
“Selain Marquise dan T-55, ketiganya menambah anggota, namun tidak mengubah Reign mereka. Seingatku, Marquise dan T-55 tidak pernah mengganti anggota mereka sebelumnya, setidaknya hingga tahun lalu,” jelas Ozzy.
“Itu benar dan kalian lebih mengetahui hal itu dibandingkan aku!” Nick mengedikkan bahunya.
“Sepertinya aku akan turun langsung sejak awal babak besok,” Peter menetapkan rencananya.
“Kelihatannya menyenangkan,” komentar Nick.
Tatapan datar Peter langsung mengarah pada Nick. “Oke, kurasa kami ambil alih kembali dari sini. Terima kasih, Nick!”
“Kapanpun kalian perlu bantuan!” ucap Nick sebelum mengakhiri sambungannya.
Pandangan Peter mengarah pada kami kembali, “kita sudah tahu lawan kita besok, namun lokasinya masih belum ditetapkan. Vi, kau dapat sesuatu?”
Violet memejamkan mata sejenak, “seperti bangunan tua dalam kota mati.”