Remarkable

FS Author
Chapter #1

Royce

Semua orang dalam area itu langsung memasang serangan mereka. Tapi saat orang-orang dari pihak pembeli mulai menodongkan laras panjangnya, senjata itu lebih dulu terangkat dan melayang di atas kepala mereka. Belum sempat merespon bingung, mereka dilanda kesakitan yang membuat mereka berlutut sambil menekan kepala. Satu orang nampak mencoba menyerang, tapi ia terpental setelah satu serangan lebih dulu mendarat di badannya.

Bos mereka terdiam, bahkan antek-antek yang berdiri di sampingnya nampak tak berkutik. Mereka sudah tersudut, kalah, dan tidak bisa lari sebelum lawan mereka menyelesaikan apa yang dikehendaki.

“Jadi, kau berani menyerang kami?” seorang pria dengan tenang melangkah lebih dekat.

Bos yang sudah tak punya perlindungan dari anak buahnya itu masih memandang geram, entah karena tidak berhasil melaksanakan rencananya, atau karena anak buahnya tidak sekuat lawannya.

“Kau tahu jika anak buahmu sulit didapat dalam dunia kita. Jika mereka hancur, kau mungkin butuh waktu berbulan-bulan untuk mengisi kedudukan mereka lagi. Terutama yang istimewa,” pandangannya mengarah pada pemuda yang berdiri di sebelah lawan bicaranya.

Satu decakan kesal keluar dari mulut si bos itu. “Baiklah! Kau menang! Lepaskan anak buahku dan kita selesai.”

“Hmm,” senyuman tenang terpancar pada pria dengan rantai jam di jasnya itu. “Kau seharusnya berfikir sebelum melakukan hal itu tadi.”

“Kami salah, oke?! Kami hanya berharap bisa mengambil sedikit lebih banyak dari kalian. Kami sedang mengalami sedikit masalah dana,” jelas si bos itu.

Lawan bicaranya terdiam sejenak, nampak memikirkan langkah apa yang akan diambil selanjutnya, setelah apa yang lawan transaksinya itu lakukan. “Baiklah. Lagipula, sulit menemukan pembeli serakah sepertimu.”

Wajah si bos nampak sedikit lega. Tapi ketegangan masih terpancar karena mengetahui masih ada kalimat lanjutan dari pria di depannya itu. “Katakan syaratmu.”

Pria itu tersenyum, mengetahui bahwa lawannya sudah paham rencananya. “Aku akan menguncimu,” jawabnya. “Kau akan selalu mengingat kejadian ini dan bayangan itu selalu membuatmu segan terhadap kami. Kau tidak akan berani macam-macam lagi.”

“Kau gila! Bagaimana dengan transaksiku yang lain?!”

“Tidak akan berpengaruh,” si pembeli itu menjawab dengan santai. “Kau tetap menjalankan aktivitasmu seperti biasa. Tapi saat kau berhubungan dengan kami, kau akan mengingat kejadian ini selamanya,” jelasnya.

Si Bos itu kembali terdiam berfikir. Bahkan beberapa teriakan pasukannya sampai terdengar.

“Tik-tok, Buggy. Anak buahmu tidak akan bisa menahan sakit lebih lama lagi.”

Buggy menatap pria di depannya itu, masih geram dengan apa yang terjadi. “Baiklah! Lakukan dan kita sudahi transaksi ini segera, Royce!”

Pria yang dipandangnya itu kembali tersenyum. Lalu dengan cepat ia mengambil jam rantainya dan mulai mengayunkan di hadapan Buggy. Setelah beberapa kalimat, Buggy kembali berdiri tegak.

“Tidak ada yang terjadi,” ia memandang dirinya dan sekitar.

“Aku seorang hipnotis ahli, Buggy. Berbeda dengan mereka. Sekarang, kau boleh pergi,” Royce kembali mengantongi jam rantainya dengan rapi.

Buggy tidak membantah, langsung mengangguk dan berjalan menuju ke mobilnya.

“Anak-anak!” ucapnya sebagai isyarat untuk melepaskan serangan mereka.

Lihat selengkapnya