"Untung aja lo dateng pas kelas lagi jamkos, coba aja enggak mati lo lun!" Ucap kay sambil meminum es jeruk di hadapannya, Kay adalah sahabat luna sejak smp dari tadi ia mengomel tidak jelas karna kecerobohan Luna, Kay sangat gereget gengan sifat luna yang ceroboh seperti itu, Luna hanya diam mendengarkan dengan pasrah ocehan Kay yang semuanya di tumpahkan padanya, "lagian kenpaaa siii pake acara telat segala, kan uadah gue bilang berkali kali sama loooo luuun pake jam weker itu satu ke dua apa tiga gitu ya pokoknya banyak banyak deh supaya Lo denger... Denger gak loo?!" Omelnya lagi Luna mengangguk mengiakan "jangan iya iya aja lo lakuuiiiin!" Uacapnya lagi geram, Kay menarik nafas panjang lalu membuangnya mencoba rileks membuang emosi yang menguras tenaganya "huuuuh! Capek gue lun" ucapnya "yang nyuruh Lo ngomel ngomel dari tadi siapaa?" Balas Luna "elo yang bikin gue kaya gitu" balasnya lagi tak mau di salahkan "dih" ketus luna, akhirnya Kay menghabiskan es jeruk nya yang tersisa setengah itu dengan sekali sedot saking terasa keringnya tenggorokannya "hhuh!" ucapnya saat berhasil menghabiskan es itu "eh btw gue Beru sadar" ucapnya "apaan?" Tanya Luna "kok Lo bisa lolos dari pak Danu sih? Pas Lo nyampe sekolah pak Danu lagi gak ada di depan ya?" Tanyanya penasaran "ada.. ada ko pak Danu di depan" jawab Luna "lah terus?" Tanya Kay lagi "eemmmm waktu gue udah mau di kasi hukuman sama pak Danu ada cowo Dateng terus bilang kalo gue temennya yang pulang ngambil tugas yang dia suruh gituu, gak tau kenapa pak Danu nurut sama dia" ucap Luna menjelaskan "cowo? Siapa lun?" Tanya Kay lagi dia heran karna selama ia bersahabat dengan luna, Luna itu paling gak bisa Deket cowo jadi kok bisa Luna di tolong sama cowo pikirnya, "yaa gue gak tau mukanya si asing bagi gue, entah emang asing atau emang guenya aja yang gak update sama temen sendiri hehe" jawab Luna sadar diri "yeee iya si emang elonya yang gak bisa bergaul sama yang lain selain guee" ucap kay meremehkan "dih bisa ko gue" balas Luna tak terima " hah? Ama siapa coba?" Tanya Kay lagi "gue temenan sama rata, Dyan, meliii..." Jawab Luna menyebutkan "Halah tapi kan Lo paling sayang sama gue" balas Kay percaya diri, wajah Luna berubah mendengar itu.
"Kay" luna melihat cowo yang tadi menolongnya di gerbang sedang berjalan memasuki area kantin sedirian, "apa?" Tanya Kay ia mengikuti arah mata Luna "woy ada apaan?" Tanyanya lagi " noh dia yang nolongin gue tadi" ucap Luna memberitahu "hoooooh! Serius Lo?!" Kay berteriak sambil memukul meja di depan nya membuat perhatian orang orang di kantin tertuju pada mereka berdua menyadari itu Kay kangsung menutup mulut nya dengan kedua tangannya, mata Luna menatap sinis kearah Kay seolah berkata Kay apaan si! "Dia orangnya?" Tanya Kay sedikit berbisik " iya dia kenapa si?" Jawab Luna bingung, Kay menepuk jidat nya berfikir sekuno itu kah sabahatnya ini, "emang siapa sih diaa?" Tanya Luna, Kay menyondong kan tubuhnya kedepan agar sedikit lebih dekat dengan luna agar ia bicara tidak perlu nyaring nyaring begitu juga sebaliknya "dia Kenan, cowo dengan nilai tertinggi di angkatan kita, dia cucuk pemilik sekolah!" Kata Kay memberi tahu dengan nada yang tak biasa " haaaah!! Serius loo!!" Kali ini Luna yang berteriak memukul meja kantin itu, lagi lagi mereka menjadi sorotan waktu itu, dengan cepat ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya seperti yang dilakukan Kay tadi, "seriusan Kay?" Tanya Luna sedikit berbisik Kay mengangguk tangang, dilihat nya Kenan yang sudah duduk berhalat dua meja dari tempat mereka duduk, Kenan yang juga sedang berkumpul dengan teman temannya, tidak seperti yang iya duga Kenan menatapnya balik dengan tatapan yang sama sejak di gerbang tadi, Luna langsung mengalihkan pandangannya ke Kay pura pura tidak melakukan apa apa, Kay bingung dengan tingkah Luna kali ini, sebelumnya ia didak pernah melihat tingkah ini terjadi pada Luna "woy kenapa lu?" Tanya kay, luna menggeleng cepat "eh Lo tu harusnya terimakasih ke apa ke gitu ke dia bukannya ngehindar kaya gini" sahut Kay, Kay diam mencerna perkataan Kay, iya juga yaa masa gue kaya ga tau terimakasih gini.. ucap nya dalam hati, di lihatnya lagi ke tampet dimana Kenan duduk tadi tapi ia tidak mendapat orang yang ia cari di sana, lalu matanya mencari masih di area kantin dimana Kenan? Matanya sedikit membesar melihat apa yang ia cari sedang berjalan menuju pintu keluar kantin " bentar, Lo tunggu sini!" Ucap Luna kepada kay, lalu bangkit mengejar Kenan yang semakin menjauh.
"Tungguu!" Seru Luna mempercepat langkahnya agar bisa memberhentikan Kenan, namun Kenan tetap meneruskan langkahnya "budeg atau apa si tu orang" kata Luna kesal ia berlari sampai berhenti tepat di depan Kenen, ia memberhentikan Langkahnya "stop stop!" Pinta Luna ia mendongak karna postur tubuh Kenan yang lebih tinggi darinya "gue cuma mau bilang makasih karna udah nolongin gue tadi" ucap Luna Tampa basa basi, Kenan hanya diam Dangan wajah datarnya "gue Aluna. Luna" ujar Luna karna ia tak mendengar apapun yang keluar dari mulut Kenan, sambil mengulurkan tangannya, Kenan melihat uluran tangan itu tapi sama sekali tidak membalasnya "iya" hanya itu yang ia ucapkan lalu menyambung langkahnya yang tadi sempat terhenti, Luna seperti membatu di tempat menurunkan tangannya, membiarkankan Kenan pergi, ia juga tidak perduli toh yang penting ia sudah bersikap baik dan berterimakasih.
Aku tau kamu Aluna sebelum kamu memberi tahu kalau kamu iadalah Luna.
—kenan zeratama—