“Bisa kita bicara sebentar, Drew?”
Suara Lea memecah konsentrasi Andrew yang sedang memeriksa laporan akhir tahun. Meski hari ini adalah malam perayaan akhir tahun, tetapi dia harus lembur karena ada begitu banyak laporan dan neraca keuangan yang harus diperiksa.
“Ya.” Andrew menutup laporan yang sedang dibacanya.
“Tapi tidak di sini. Kita bicara di rooftop.”
Andrew melihat ke jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 11 malam lebih.
“Bukannya jam segini akses ke sana sudah ditutup?”
Lea tersenyum. “Aku sudah minta akses ke sekuriti.” Dia mengacungkan kunci di tangannya.
“Baiklah.” Andrew akhirnya beranjak dari kursinya dan meninggalkan semua laporan keuangan yang memusingkannya sejak tadi. Mungkin, angin malam yang dingin bisa menyegarkan kepalanya yang panas.
Tidak ada yang bicara di dalam lift. Kantor pun juga sudah sepi karena kebanyakan mereka sedang merayakan malam akhir tahun. Setelah pintu akses ke lantai atap dibuka, angin malam langsung menerpa wajah mereka. Rambut Andrew yang sudah kehilangan efek pomade juga jadi acak-acakan.
“Ini.” Lea mengulurkan kaleng soda favorit Andrew.
“Terimakasih.” Dia langsung membuka pengaitnya dan seketika buih-buih soda mengeluarkan bunyi mendesis. Rasa segar langsung terasa di dalam tubuh Andrew setelah meneguknya.
“Bagaimana?”