"Reuni?" Agatha menolehkan kepalanya ke arah Scarla yang duduk di meja makan. Mereka - sebenarnya hanya Agatha - sedang menyiapkan makan malam saat tiba-tiba Scarla menyinggung tentang reuni sekolah menengah atas yang rencananya akan diselenggarakan oleh alumni angkatan mereka pekan depan.
"Hanya pertemuan tidak resmi, Ago, si ketua kelas yang cerewet nan menyebalkan itu yang mengusulkan. Beberapa teman juga telah menyetujuinya," tukas Scarla panjang lebar.
Agatha tidak menunjukkan minatnya pada pertemuan dengan kawan-kawan lama yang sebenarnya juga ingin dia temui.
"Kau akan datang?" tanya Agatha pada sahabatnya.
"Tentu saja, aku sudah bilang pada Ago bahwa kita berdua akan datang," Scarla menjawab dengan semangat.
Agatha membeku. Sebelum akhirnya menjawab, "aku tidak bilang aku akan datang."
"Aku juga tidak bilang aku menanyakan pendapatmu atau tidak," ujar Scarla sembari mengambil mangkuk sup yang sedari tadi dipegang Agatha.
"Ini panas sekali, kenapa kau sanggup memegangnya begitu lama di tanganmu," keluh Scarla kesal.
"Duduk Atha. Kau tidak mau makan?" Scarla menepuk kursi di sebelahnya.
Agatha menghembuskan napasnya kesal. Scarla selalu seenaknya sejak dulu.
"Katakan pada si ketua kelas, aku tidak akan datang."
"Tidak datang kemana?"
Agatha terkejut mendapati Bundanya tiba-tiba saja sudah sampai di rumah. Pasalnya Bundanya bilang akan ke luar kota selama satu minggu. Dan ini baru tiga hari setelah Bundanya berpamitan.
"Reuni sekolah Tante, Agatha boleh datang kan?" potong Scarla sebelum Agatha sempat menjawab.
"Aku sudah bilang tidak akan datang Scarla, jangan memaksaku," kata Agatha dengan wajah kesal yang jelas ditujukan untuk Scarla.
"Kenapa?" kali ini Bundanya yang bertanya.
"Pekerjaanku menumpuk," jelas Agatha singkat.
Giliran Scarla yang menghembuskan napas kesal. Lalu melirik ke arah Bunda Agatha yang duduk di hadapannya meminta pertolongan untuk membujuk Agatha.