REMINISCENCE ELEGY

mahes.varaa
Chapter #3

ELEGI 3 FOTO DAN KOTAK KENANGAN

Seminggu berlalu namun belum ada perkembangan mengenai keberadaan pesawat yang dinaiki oleh Reiner, suami Livia. Semenjak saling bertukar nomor ponsel dengan tiga wanita yang bernasib sama dengan dirinya, hanya Livia dan Rury yang menyempatkan waktu untuk pergi ke bandara dan mendapatkan informasi mengenai perkembangan pesawat yang menghilang. Namun usaha Livia dan Rury tidak membuahkan hasil dan keduanya hanya duduk berbincang bersama. 

Tepat setelah seminggu sejak hilangnya pesawat suaminya, Livia akhirnya memilih untuk beristirahat di rumah bersama dengan buah hatinya. Setelah mengirim pesan pada Rury, Livia menghabiskan harinya di rumah. Livia bermain dan memasak bersama buah hatinya. Ketika buah hatinya tertidur lelap, Livia berjalan ke kamarnya dan duduk di lantai di dekat tempat tidurnya. Livia merindukan suaminya. 

Livia membuka lemari pakaian suaminya dan begitu pintu lemari terbuka tercium aroma khas suaminya. Aroma ini adalah salah satu cara Livia mengusir kerinduannya. Livia menata pakaian milik suaminya yang sedikit berantakan dan sesekali memeluk pakaian milik suaminya itu. 

“ Aku bertanya – tanya . . apa kamu baik – baik saja sayang ?” 

Kalimat itulah yang sesekali diucapkan oleh Livia ketika merindukan suaminya setelah merapikan pakaian milik suaminya, Livia menuju ruang kerja milik suaminya. Selama seminggu ruangan tersebut tak pernah Livia buka dan hanya dibiarkan tertutup begitu saja. Livia melupakan ruangan itu dan hanya menghabiskan waktunya selama seminggu di bandara dan kamarnya. Bahkan untuk makan pun, Livia tak berselera sama sekali. Berkat Rury, Livia masih memakan sesuatu ketika berada di bandara. Begitu sampai di rumah, Livia hanya terdiam di dalam kamarnya memandang foto suaminya dan kemudian tertidur begitu saja menahan kerinduan dan juga rasa khawatir akan suaminya. 

Livia membuka pintu ruang kerja Reiner yang selama seminggu ini tak pernah dimasukinya. Ruangan itu masih sama seperti terakhir kalinya Reiner berada di ruangan itu, meja kerjanya, gulungan blue print milik Reiner dan laptop milik Reiner masih terletak di tempat yang sama. Livia duduk di kursi tempat Reiner biasanya bekerja dan melihat ada foto keluarga kecilnya di meja. Livia mengambil pigura kecil itu dan tersenyum melihat wajah suaminya yang tersenyum di dalam foto itu. Foto itu diambil ketika Livia baru saja melahirkan buah hatinya. 

Livia mengingat kembali kenangan begitu dirinya melahirkan buah hatinya dan untuk pertama kali Livia melihat suaminya tersenyum begitu indah. 

“ Ah. . . aku benar – benar jadi ayah . . “ kata Reiner saat menggendong buah hatinya untuk pertama kalinya. 

Melihat wajah suaminya yang begitu senang, Livia meminta tolong pada perawat untuk mengabadikan momen itu karena Livia tahu dengan benar suaminya itu jarang sekali mau untuk berfoto bersama. 

Sekali lagi, Livia memandang foto itu dengan bahagia sembari mengingat kembali kenangan lamanya dengan suaminya. 

Lihat selengkapnya