Seminggu berlalu. Namun, belum ada perkembangan mengenai keberadaan pesawat yang dinaiki oleh Reiner-suami Livia. Semenjak saling bertukar nomor ponsel dengan tiga wanita yang bernasib sama dengan dirinya, hanya Livia dan Rury yang menyempatkan waktu untuk pergi ke bandara dan mendapatkan informasi mengenai perkembangan pesawat yang menghilang. Berkat itu, hubungan Livia dengan Rury menjadi lebih dekat.
Tepat setelah seminggu sejak hilangnya pesawat yang dinaiki oleh Reiner, Livia akhirnya memilih untuk beristirahat di rumah bersama dengan buah hatinya-Mary. Setelah mengirim pesan pada Rury bahwa hari ini dirinya tidak akan datang ke bandara, Livia menghabiskan harinya di rumah. Livia bermain dan memasak bersama Mary dan ketika buah hatinya tertidur lelap, Livia berjalan ke kamarnya dan duduk di lantai di dekat tempat tidurnya. Livia memandang kamar tidurnya dan merasakan kerinduan yang teramat sangat kepada Reiner.
Livia membuka lemari pakaian suaminya dan mencium aroma Reiner di pakaian miliknya. Aroma ini adalah salah satu cara Livia mengusir kerinduannya pada Reiner. Sesekali Livia akan mengambil pakaian milik Reiner, menciumnya dan bertanya, “Apa kamu baik-baik saja, sayang?”
Setelah puas memandang dan mencium aroma suaminya yang tertinggal di pakaiannya, Livia berjalan menuju ruang kerja Reiner. Selama seminggu ruangan tersebut tak pernah Livia buka dan hanya dibiarkan tertutup begitu saja. Livia melupakan ruangan itu dan hanya menghabiskan waktunya selama seminggu di bandara dan kamarnya. Bahkan untuk makan pun, Livia tak berselera. Berkat Rury, Livia masih memakan sesuatu ketika berada di bandara karena Rury memaksanya untuk makan bersama. Begitu sampai di rumah, Livia hanya terdiam di dalam kamarnya, memandang foto suaminya dan kemudian tertidur begitu saja menahan kerinduan dan rasa sedih yang akan ditanggungnya jika pada akhirnya Reiner tidak kembali.
Livia membuka pintu ruang kerja Reiner yang selama seminggu ini tak pernah dimasukinya. Ruangan itu masih sama seperti terakhir kalinya Reiner berada di ruangan itu. Meja kerja, gulungan blue print milik Reiner dan laptop milik Reiner masih terletak di tempat yang sama. Livia duduk di kursi tempat Reiner biasanya bekerja dan melihat ada foto keluarga kecilnya di meja. Livia mengambil pigura kecil itu dan tersenyum melihat wajah suaminya yang tersenyum di dalam foto itu. Foto itu diambil ketika Livia baru saja melahirkan Mary. Livia ingat wajah bahagia Reiner ketika melihat putrinya Mary.
"Aku benar-benar jadi ayah ... “
Livia ingat saat itu dirinya yang masih lemah setelah melahirkan meminta tolong pada perawat untuk mengabadikan momen itu karena begitu bahagia melihat Reiner tersenyum melihat Mary di dalam pelukannya.
“Bundaaaaaa ... “ Livia mendengar Mary memanggil dirinya.
“Ya, sayang. Bunda segera ke sana.“ Livia buru-buru bangkit dari kursi kerja Reiner, meletakkan pigura itu kembali di meja dan segera berlari menuju kamar putrinya itu.