“Ada apa denganmu?” Rury langsung mengajukan pertanyaan pada Livia, ketika melihat Livia yang seringkali tidak merespon ketika berbicara dengannya.
“Aku hanya sedang memikirkan sesuatu.”
“Apa yang sedang kamu pikirkan? Dua hari kamu hanya diam di rumah, kukira kamu sudah beristirahat dan menenangkan pikiranmu. Apa yang terjadi?” Rury bertanya dengan wajah khawatir.
“Aku ingin bertanya sesuatu.”
“Apa itu?”
“Apa yang akan kamu lakukan jika suamimu memiliki rahasia?”
Rury tersenyum mendengar perkataan Livia, “Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak memiliki rahasia. Wajar kan jika seseorang punya rahasia, bahkan jika itu adalah suami kita sendiri.”
“Ma-maksudku rahasia tentang wanita.”
“Tunggu!” Rury meminta jeda untuk berpikir sejenak. Mendengar kata wanita, Rury membayangkan sesuatu di benaknya “Apa yang kamu maksud suamimu berselingkuh di belakangmu?”
“Bukan!” Livia langsung menangkis pikiran Rury yang salah. “Aku tidak bilang suamiku berselingkuh di belakangku. Hanya saja aku menemukan sesuatu yang membuatku merasa seakan empat tahun pernikahanku ini tidak berarti. Aku merasa tidak mengenal suamiku dengan baik.”
“Apa maksudnya? Aku tidak mengerti. Apa yang membuatmu berpikir jika kau tidak mengenal suamimu dengan baik?” Rury merasa semakin penasaran dan di saat yang merasa bingung.
“ ... “ Livia terdiam sejenak memikirkan ucapan Rury.
“Aku sarankan jika apa yang sedang membuatmu gusar saat ini adalah sesuatu yang harus ditutupi, maka akan lebih baik jika kau tidak membicarakannya. Akan tetapi jika kau merasa harus mengatakannya dan percaya padaku, aku bisa menjanjikan satu hal padamu: aku berjanji akan menjaga rahasia itu jika kamu merasa harus merahasiakannya.”
Livia tersenyum mendengar ucapan Rury yang bijak ketika menanggapi dirinya. Livia tersenyum kecil sebelum bicara. “Tenang saja, aku tahu batasan apa yang bisa aku katakan pada orang lain dan mana yang harus aku simpan. Apa yang menggangguku selama dua hari ini bukanlah sesuatu yang serius yang kamu bayangkan dalam benakmu, Rury. Masa lalu suamiku yang tak pernah aku ketahui dan wajahnya yang begitu bahagia, membuatku terusik.”
“Aku masih tidak mengerti dengan ucapanmu, Livia.”