Pada tahun 2048, rencana untuk melakukan ekspedisi mencari tempat tinggal baru bagi umat manusia dimulai. Alasannya sederhana, Bumi, seiring berjalannya waktu mulai tidak bersahabat bagi keberlangsungan hidup manusia. Dimana manusia dihadapkan dengan berbagai macam skenario kehancuran seperti, gempa bumi, tsunami, erupsi gunung berapi, perubahan iklim, ice ages, meteor, dan wabah penyakit. Mungkin pernyataan "apa yang berasal dari alam akan kembali pada alam" memang benar. Bumi mulai meminta kembali apa yang pernah diberikannya.
Keadaan Bumi dengan banyaknya bencana dan wabah mulai membuat kehidupan manusia tidak stabil. Yang mengerikan, 50 tahun mendatang sebuah asteroid yang diberi nama Tan sudah dipastikan akan menghantam Bumi. Dan sekarang asteroid itu sedang berjalan mendekati Bumi.
Para dewan PBB melakukan pertemuan darurat dengan para peneliti dari seluruh dunia untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang mengancam eksistensi umat manusia. Hingga akhirnya mereka memutuskan kalau manusia Bumi harus memilih. Tetap di Bumi dan mati perlahan atau meninggalkan Bumi dan tetap hidup.
Tentu saja manusia yang secara alamiah memiliki perasaan ketakutan akan kematian memilih opsi kedua.
Para peneliti, dibawah naungan PBB, dan seluruh lembaga antariksa di seluruh dunia bekerja sama, membentuk sebuah proyek untuk mencari planet layak huni untuk ditinggali manusia secepatnya. Setidaknya, sebelum Tan menghantam Bumi dan bencana alam juga wabah yang ada makin mengancam.
Proyek itu dinamakan Infinity008. Dimana tiga negara yang paling berpengaruh di bidang antariksa memimpin proyek ekspedisi luar angkasa itu. Amerika, Rusia, dan Tiongkok -tiga negara yang berhasil mengirim manusia ke angkasa- sepakat untuk membantu menciptakan pesawat ruang angkasa dengan konsep materi eksotis, energi negatif, materi yang berlawanan dengan hukum fisika. Lantas, lahirlah Zeus 1, pesawat ruang angkasa tanpa awak yang memiliki kecepatan 20% kecepatan cahaya. Zeus 1 akan memulai misinya pada musim semi 2048.
Awalnya, para peneliti bingung. Kemana Zeus 1 harus pergi? Mengambil sampel di planet tetangga di tata surya atau menjelajahi galaksi tetangga seperti galaksi andromeda?
Alam begitu baik. Satu bulan sebelum peluncuran Zeus 1 -dimana para peneliti masih dilema akan tujuan ekspedisi Zeus 1-, sebuah lubang aneh muncul di antara orbit Mars dan Jupiter, beberapa ribu kilometer sebelum sabuk asteroid berada. Awalnya, peneliti mengira kalau lubang itu adalah lubang hitam. Hanya saja, jika benar lubang itu adalah lubang hitam, kenapa benda di sekitar lubang itu tidak tertarik ke arahnya, sebagaimana lubang hitam supermasif di jagad raya ini bekerja?
Alam memberi harapan. Teori lubang cacing. Teori mengenai lubang yang mempersingkat perjalanan antar galaksi yang mana belum ada satupun orang yang bisa membuktikan kebenaran teori itu bisa jadi benar adanya. Maka, Zeus 1 akan dikirim untuk menjelajahi lubang itu.
Sebenarnya, bersamaan dengan diproduksinya Zeus 1, peneliti juga menciptakan pesawat dengan konsep sama seperti Zeus 1. Hanya saja, pesawat yang dinamai Zeus 2 ini adalah pesawat berawak. Nantinya, pesawat ini akan dinaiki oleh empat orang antariksawan untuk meneliti lebih jauh hasil temuan Zeus 1. Entah harus menunggu berapa lama Zeus 2 menunggu perintah menjalankan misi dan seberapa lama Zeus 1 menjelajahi lubang itu. Yang pasti pengerjaan Zeus 2 akan selesai pada akhir musim gugur 2048.