Blurb
Tahun 1998 seolah menjadi tahun yang suram dalam sejarah hidup seorang Sabitah Ancalapati.
Kehilangan Renjana Estungkara seolah kehilangan separuh dari jiwanya. Renjana adalah sosok laki-laki yang berhasil mengambil seluruh dari hatinya. Laki-laki manis dengan sejuta pesonanya.
Seperti yang tertulis dalam surat terakhir yang Renjana tulis untuk Sabitah, "Apapun yang terjadi, hidupmu harus tetap berjalan sebagaimana mestinya. Bahagia selalu Sabitah Ancalapati, semoga kita bisa tetap bersama sampai selamanya. Aku akan selalu mencintai kamu, sayang."
Namun, semakin Sabitah berusaha menjalani hidupnya. Semakin sering Renjana hadir dalam mimpinya.