Requiem Musim Gugur

Y Agusta Akhir
Chapter #19

Lelaki Misterius

Permainan telah usai. Tak ada lagi nada yang terdengar. Ruang piano itu sejenak begitu senyap. Udara buatan yang disetel terasa lebih dingin daripada sebelumnya. Setidaknya ini yang dirasakan Vivace. Hal itu mengingatkannya saat mengunjungi Prancis bersama keluarga angkatnya.

Sekarang mereka bertiga duduk saling berhadapan. Tak ada lagi nada berdenting. Suara musik telah digantikan dengan percakapan mereka. Demikianlah yang telah direncanakan oleh Mia dan Vivace. Sebelum bermain musik tadi, kedua bocah itu mengutarakan niat mereka untuk membicarakan mengenai lelaki pengganggu sang mama.

“Seperti apa lelaki yang Tante lihat?” Vivace membuka pembicaraan.

Karin tidak langsung menjawab pertanyaan bocah itu. Sejenak matanya menatap ke luar jendela, bisa dilihatnya sisi lain dari pohon angsana di seberang jalan itu. Ia membayangkan kembali lelaki dengan biolanya yang berdiri di sana, seperti yang pernah ia lihat beberapa kali sebelumnya. 

“Tidak begitu jelas,” Karin mulai bicara. “Tapi Tante seperti mengenal orang itu. Sangat mengenalnya malah.”

“Kalau begitu, apanya yang kurang begitu jelas, Tante?” “Ya. Maksud Tante, orang itu mirip…,” Karin menggantungkan kalimatnya. Ia ragu mengatakannya. “Mirip siapa, Tante?”

“Mirip papa Mia,” kata Karin akhirnya.

Kedua bocah itu tersentak mendengar pengakuan Karin. “Mirip papa!” ujar Mia setengah memekik.

“Ya, Sayang. Setidaknya cara ia menyandarkan tubuhnya pada pohon itu dan juga gayanya saat menggesek biola.”

“Bukannya gaya setiap orang sama saja saat menggesek biola?” tanya Vivace. Ia mulai membayangkan bagaimana gaya Abang Violin saat memainkan biola.

Lihat selengkapnya