Resep Cinta Dalam Doa

EdpDian
Chapter #8

Mama Lina Kesurupan

Selepas perdebatan yang cukup panjang dan melelahkan serta menggemparkan kala itu. Satu minggu berlalu sudah.

Selama satu minggu belakangan tak ada huru-hara yang terjadi dalam keluarga kecil Kamran.

Kedatangan Bian Kamran dan Lina Kamran berhasil mencuri perhatian seluruh karyawan di ZK Media, perusahaan periklanan terkemuka di kota Semarang. Bagaimana tidak, kedua orang tua bos mereka itu datang dengan wajah kaku dan tegang, sedangkan pulang dengan wajah berseri-seri hingga menyapa seluruh karyawan kantor yang mereka lalui.

Lina berubah drastis. Tak tanggung-tanggung sampai 180 derajat berubahnya. Fariz si manusia kutub saja sampai sadar saking pesatnya perubahan itu.

Peraturan-peraturan rumah seakan lenyap oleh mood Lina yang membaik. Seperti sarapan wajib makanan sehat, dua butir telur dan jus buah. Dan datang ke meja makan setelah rapi dan bersih. Jika tidak si kanjeng ratu rumah akan mengomel sepanjang kereta kencana. Nyatanya minggu ini tidak. Beliau sendiri yang menyusul Fariz yang sedang bersemedi di ruang kerja dengan setumpuk berkas.

"Ayo turun sarapan. Mama buatin Ariz nasi goreng. Gak usah mandi, gitu aja. Keburu dingin nanti," ujarnya sembari menarik sudut bibirnya lebar-lebar. Bagaimana Fariz tidak syok. Dia sampai mengerjapkan matanya berulang kali dan membeku.

Lina kembali mengingatkan. "Ayo! Papa sudah nunggu di bawah tu." Sambil merangkul Fariz. Tangan kirinya memegang gelas kosong bekas kopi Fariz semalam. Yang satu ini, biasanya Lina akan mengomel jika ada gelas bekas pakai yang tidak segera dicuci. Wajib si pengguna yang mencuci sendiri. Tidak bisa diwakilkan. Itu peraturanya.

Fariz yang masih "syok" mengekor saja. Lina juga menarikan kursi kosong untuk Fariz duduk dan Fariz menurut dengan wajah bodohnya.

Sebentar ... kok beda. Bukan. Bukan hanya tingkah Lina. Tapi isi piring miliknya dan juga kedua orang tuanya. Di piring Bian seperti biasa, dua telur rebus dan potongan alpukat. Milik Lina hanya dua telur rebus. Dua gelas jus sayur pelengkapnya.

Miliknya sepiring nasi goreng dan segelas susu.

"Dimakan ya sayangnya Mama. Terus nanti tidur, istirahat. Kerja lagi juga boleh. Bebas pokoknya. Mama Papa mau ke restoran, mau coba cek outlet yang di Magelang. Nanti siang drive true aja ya? Mama gak sempet kalau kudu masak. Takut kesiangan. Kalau kamu malas ya bikin mie. "

Bikin Mie? Mana ada ada dalam sejarah keluarga Kamran. Ajaib. Fariz sampai geleng-geleng. "Mama kesambet ini kayaknya." Gumamnya dalam hati.

Lihat selengkapnya