“Aku lumayan cukup kaget.”
“Sama…”
Lunae dan Elliot berada di helikopter kargo kecil yang menuju ke Kota Cherburg. Elliot yang mengendarai helikopternya dan Lunae duduk di sampingnya.
“Jadi misi kita hanya mengantarkan obat-obatan?”
“Iya, itu misi kita. Kita akan menyuplai toko-toko obat yang di bawah naungan R.O.M dan L.P, sekalian kita ambil informasi yang berharga jika ada.”
“Jika boleh bertanya, apa itu semua? Dan juga, aku beberapa kali melihat nama T³ di ruang pelatihan?”
“Ingin tahu? R.O.M, L.P, dan T³. Hmm, biar mudah, kita sebut itu perusahaan. R.O.M yang berarti Resisten Of Medis. Biasanya operator atau orang yang bekerja dalam ini adalah tenaga medis.”
Elliot berhenti sebentar di setir dan menghembuskan napas.
“Kedua itu L.P, atau kepanjangannya Libuh Pharmacy. Operator atau anggota dari ini biasanya yang membuat obat-obatan dan penelitian. Mereka juga adalah penggerak utama ekonomi di Resilitan. Tanpa
mereka, kita tak akan mendapat pemasukan. Misi ini untuk merestok obat-obatan di toko, jadi makanya penting.”
Elliot melirik ke arah pisau di dekat setirnya dan kembali fokus mengemudi helikopter.
“Terakhir itu adalah T³, dengan kepanjangan Tansa Telum Trisakti, bergerak dalam militer swasta. Berkat mereka, kita memiliki tempat pelatihan, operator, dan prajurit terampil. Mereka adalah tameng terdepan kita dan kekuatan kita.”
Lunae memikirkan semua perkataan Elliot.
“Dan sebagai informasi tambahan, Resilitan adalah gabungan dari ketiga perusahaan tadi.Resiuntuk Resisten Of Medis.Liuntuk Libuh Pharmacy, danTanuntuk Tansa Telum Trisakti. Jadi kita menyebutnya Resilitan.”
“Begitu…” gumam Lunae sembari memikirkan sesuatu.
“Jika begitu, ada pimpinan yang lebih tinggi dibanding Carius?” tanya Lunae.
“Carius? Dia adalah pimpinan tertinggi Resilitan.”
“Eh?!! Terus pemimpin kayak ketiga perusahaan itu?”
“Jika kamu bertanya begitu, aku juga tidak tahu. Tapi banyak rumor mengatakan jika Carius itu dipilih oleh ketiga perusahaan itu, atau Carius yang mengusul ide tersebut. Simpang siur.”
“Jadi, Kak Elliot tidak tahu?”
“Iya, saya tidak tahu bagaimana Carius menjadi pemimpin tertinggi. Tapi yang jelas, ia sangat berbakat.”
Elliot melirik ke arah Lunae dan melihat bahwa ekornya masih kelihatan di bawah mantel besar dan topinya juga berkedut secara konstan. Dan itu membuat Elliot ingin tertawa.
“Lunae, santai saja. Dan juga, ekormu keluar tuh.”
“A-aku tenang kok. Dan terima kasih sudah memberi tahu.”
Lunae segera menyembunyikan ekornya.
“Dan Lunae, karena ini misi pertamamu, tapi jangan salah tingkah ya. Kita hanya restock obat-obatan, lalu selesai, okay? Dan kalau mau, aku bisa belikan es krim.”
“Tidak usah, Kak Elliot.”
“Ga bisa, saat kataku sudah keluar, pasti akan ku laksanakan.”
Setelah beberapa saat, helikopter kargo Elliot dan Lunae mulai menurun dan masuk ke area anti-radiasi Cherburg. Dan mereka mendarat di salah satu helipad yang di bawahnya ada logo kecil “R.O.M”.
Di saat helikopter mendarat, sudah ada banyak orang yang sudah menunggu dengan mobil. Lunae dan Elliot turun dan mereka disambut oleh seseorang yang memakai pakaian elegan, memakai mantel hitam dan membawa tongkat hitam.
“Sugeng rawuh, Elliot. Aku sudah mendapat kabar dari Carius bahwa kamu akan datang.”
Pria itu melihat Elliot dan ia melihat Lunae di sampingnya.
“Jika saya boleh bertanya, Panjenengan namanya siapa?”
Lunae melirik ke Elliot dan sekitar. Panjenengan? .
Elliot yang melihat ini sedikit tertawa.
“Itu maksudnya kamu, Lunae. 'Panjenengan' itu artinya 'kamu' dalam bahasa-”
“Begitu… tapi kan itu bukan bahasa Sini”
“Dia juga bukan orang asli Cherburg. Tapi karena tugas, dia menjadi manager dan penanggung jawab, makanya.”
“Begitu…”
Elliot memberi gestur ke Lunae.
“Tuan Kihajar, perkenalkan, ini Lunae Pulchra. Dia bisa dibilang anak baru di organisasi.”
“Anak baru?”
Dia melihatku dari kepala sampai kaki.
“Elliot, apa aku tidak salah lihat? Dia terlalu muda untuk anak baru?”
Elliot sedikit tertawa.
“Nanti saya jelaskan saat kita sudah di mobil. Bagaimana, Tuan?”
“Baiklah, kalau seperti itu.”