Resilitan

M. Fagih Alhafizh
Chapter #8

Chapter 6: Evakuasi Dan Pengamanan Bukti

“Carius, kita dapat berkasnya. Dan dugaanmu benar, ada organisasi luar yang terlibat dalam sabotase ini. Dan dalam berkas ini disebutkan jika sabotase ini untuk menciptakan pasukan infected yang melebihi pasukan normal demi kepentingan Cherburg. Carius?”

Carius menenangkan dirinya dan matanya mulai fokus kembali. Dan ia menyalakan radionya.

“Baguslah. Jika sudah selesai, kita harus evakuasi cepat. Titik penjemputan berada 3 km dari sini, lebih tepatnya area pesisir hutan lebat yang sedang ditutup. Dan untuk Elliot, tugasmu telah selesai, kamu bisa kembali ke Tuan Kihajar.”

“Copy, Carius.”

“Copy, Carius!”

Carius melihat Lunae yang tertidur dan segera menggendong di pundaknya. Ia mendengar desis konvoi mobil di kejauhan.

“Semua, kita akan mengambil rute saluran pembuangan air! Segera ke sana! Dan Elliot, segera pergi dari sini!”

Carius segera berlari menuju belakang rumah sakit. Ia menerjang pintu menggunakan bahunya dan Unit K turun melewati jendela di lantai 3 menggunakan tali. Salah satu Unit K membuka penutup saluran dan mereka semua mulai masuk. Carius turun sembari menggendong Lunae yang berada di punggungnya dengan 1 lengan.

Ketika semua unit sudah berkumpul, mereka mulai bergerak cepat mengikuti arah dari ponsel Carius. Setelah beberapa saat, salah satu Unit K di sisi Carius mendengar sesuatu dan mengarahkan senjatanya ke arah depan. Carius mengangkat tangannya menandakan tahan tembakan.

Sosok itu keluar dari bayangan. Di lehernya, ia mengenakan masker putih dengan logo sayap milik The Angel Of Death…

“Apothe…. akhirnya bisa bertemu kembali. Dan maaf ya, sepertinya surat itu sudah kamu baca. Tapi hey, bukan aku yang tulis, dan kamu pasti tahu siapa, kan?”

“...”

Carius mengisyaratkan untuk Unit K menurunkan senjatanya.

“Jangan panggil aku dengan julukan itu.”

“Kenapa? Bukankah dulu kamu tidak peduli tentang itu?”

“Sekarang sudah berbeda… Igor. Aku sudah meningkatkan jejak itu.”

“Begitu ya. Aku sebenarnya masih cukup terkejut kamu meninggalkan bisnis yang sangat menguntungkan. Apa jangan-jangan karena mereka, ya?”

“Jika iya?”

“Begitu. Kamu melihat mereka seperti keluarga. Bukan pion. Itu salah satu trait yang sangat langka, Apothe. Kau tahu sendiri bagaimana pemimpin di bisnis itu memperlakukan bawahannya seperti apa?”

“... Aku tak ada waktu untuk berbincang denganmu. Tapi boleh ku bertanya sesuatu, apa kau dengan T.A.O.D termasuk ke dalam sabotase ini?”

“Hmmm, itu lumayan rumit. Sebagian besar setuju dan sebagian lagi tidak. Dan saya yang tidak setuju dengan misi ini. Apa kau ingat prinsip bisnis kita?”

“Tidak ada rakyat sipil yang menanggung akibat dalam setiap misi, maupun itu dibayar dengan harga besar maupun kecil, disengaja atau tidak, diancam atau tidak. Dan jika ada yang berani melanggar sumpah moral, maka hutang mereka adalah darah mereka sendiri. // Prinsip Halaman 1: Absolute Moral.” Mereka berdua berbicara dengan nada dan irama yang sama.

Igor menyeringai dan tertawa kecil.

“Kukira kau sudah lupa, Apothe.”

“Apothe adalah panggilan lamaku. Sekarang, panggil aku Carius.”

“Carius, ya? Boleh saja.”

“Dan juga, Igor, kenapa kau berada di sini?”

“Aku sedang mengecek rute dan bisa dibilang, sarang berang-berang untuk unitku.”

“... Bukankah itu melanggar aturan T.A.O.D?”

“Sudah ku bilang barusan, sebagian besar setuju dan sisanya tidak. Dan aku termasuk tidak setuju. Dan karena mereka bertentangan dengan prinsip bisnis, maka aku tak ada alasan untuk melindungi mereka.”

“Igor…”

Carius tersenyum di balik maskernya.

“Kau ingat prinsip saudara, halaman 2?”

Lihat selengkapnya