Resonansi Kelam

Novian
Chapter #5

Takdir evolusi

"Kau memberiku sesuatu," Adrian berbisik begitu memasuki kamar 307. Tidak ada sapaan, tidak ada formalitas.

Lintang, yang sedang melukis sesuatu yang tampak seperti struktur DNA yang bermutasi di buku sketsanya, mendongak dan tersenyum.

"Tidak, Dokter. Mereka memilihmu."

Adrian mengunci pintu kamar—tindakan yang melanggar protokol rumah sakit—dan berjalan mendekat. "Apa yang terjadi padaku?"

"Transformasi. Sama seperti yang terjadi padaku."

"Tapi kenapa? Kenapa aku? Kenapa kau?"

Lintang meletakkan buku sketsanya. Dia terlihat lebih sehat dari sebelumnya, pipinya merona, matanya berbinar. Tapi struktur wajahnya sedikit berbeda—tulang pipinya lebih tinggi, dagunya lebih lancip, dan matanya... matanya sekarang memiliki warna keperakan yang sama seperti yang mulai muncul di mata Adrian.

Lihat selengkapnya