Resonansi Kelam

Novian
Chapter #6

Penyebaran senyap

Tiga bulan telah berlalu. Anda mengamati bagaimana rumor-rumor mulai menyebar di Rumah Sakit Jiwa Perbukitan Senja.

Beberapa perawat melaporkan suara-suara aneh yang terdengar dari kamar 307 di tengah malam—seperti paduan suara yang bernyanyi dalam bahasa yang tidak dikenal manusia.

Pasien-pasien lain mulai mengalami mimpi yang serupa—tentang struktur-struktur keperakan yang tumbuh di bawah kulit, tentang musik yang mengubah DNA, tentang evolusi umat manusia menuju sesuatu yang baru.

Dr. Adrian tidak lagi menjadi dirinya yang dulu. Dia tetap menjalankan tugasnya, namun ada sesuatu yang berbeda dari caranya bergerak—lebih anggun, lebih efisien, seperti setiap gerakan telah dioptimalkan. Kulitnya pucat dengan semburat keperakan saat terkena cahaya tertentu. Matanya, yang dulu coklat hangat, kini sepenuhnya dikelilingi cincin perak metalik.

Dan yang paling mencolok adalah hubungannya dengan Lintang. Mereka menghabiskan berjam-jam bersama setiap hari, jauh melampaui durasi terapi normal. Para perawat terlalu takut untuk melaporkannya ke direksi rumah sakit.

Pada suatu malam hujan deras, Kepala Perawat Indah memberanikan diri untuk mengintip melalui jendela kecil di pintu kamar 307. Apa yang dilihatnya membuatnya terpaku dengan horor.

Di tengah kamar, Adrian dan Lintang berdiri berhadapan, telapak tangan mereka saling menekan. Tapi bukan itu yang mengerikan. Kulit di lengan mereka tampak transparan, memperlihatkan struktur-struktur keperakan yang bergerak-gerak di bawahnya. Dan dari telapak tangan mereka yang bersentuhan, benang-benang berkilau mengalir bolak-balik, seperti data yang ditransfer antara dua komputer.

Yang lebih mengejutkan, di sekitar mereka, melayang puluhan struktur kecil keperakan, seperti benih-benih dandelion metalik yang bersinar dalam kegelapan kamar.

Saat kilat menyambar di luar, menerangi kamar sepenuhnya untuk sepersekian detik, Indah melihat wajah mereka—tidak lagi sepenuhnya manusia. Tulang pipi terlalu tinggi, mata terlalu besar, kulit terlalu berkilau, dan di bawah kulit yang semakin transparan, ribuan struktur kecil bergerak-gerak seperti kota mikroskopis yang hidup.

Lihat selengkapnya