Blurb
Di tengah lintasan stadion dan riuhnya kehidupan kampus, Romeni berlari bukan hanya melawan lelah, tapi juga gelombang-gelombang rasa yang tak serempak. Ia bukan tokoh paling cemerlang, tapi justru di balik kesederhanaan dan disiplin fisiknya, ia menyimpan dilema yang lebih rumit dari soal akademik: memilih di antara tiga hati yang menawarkan dunia berbeda—Tisya yang tenang, Aitana yang membakar, dan Liana yang menggoyahkan logika. Cerita ini bukan sekadar tentang cinta, tapi tentang resonansi: tentang siapa yang membuatmu bergetar tanpa memaksa, dan tentang keberanian untuk jujur meski harus kehilangan.