RESTFul IV

anjel
Chapter #1

Prolog

Konon, daun yang gugur menyimpan energi positif terakhir yang akan disalurkan pada makhluk hidup yang disentuhnya sebelum jatuh ke bumi. Energi itu berwujud keberuntungan. Tangan Ranti naik ke kepala, mengambil selembar daun cokelat dari sana, lalu membuangnya.

Sial sekali, keberuntungan itu rupanya tidak berpihak padanya dalam urusan percintaan. Sccopy hitam yang dikendarai oleh wanita itu meluncur ganas di jalan raya yang senggang. Meskipun jarak yang berusaha diciptakannya sudah membentang lebar, nyatanya pikiran Ranti masih tertahan di coffee shop, sedang memutar ulang adegan beberapa jam lalu. Berulang-ulang.

"Ranti? Kalau aku mau sama dia, otomatis dapat tuh! Dijamin seratus persen. Dia terlalu gampang, disisihin aja buat plan kedua. Kalo aku sih mending cari yang menantang dikit, kalau nggak dapat ya tinggal balik ke Ranti."

Ranti sengaja tidak memberitahu Rahmat tentang berita kepulangannya yang maju dua hari untuk memberi kejutan. Begitu lelaki yang tiga tahun menyandang status sebagai pacarnya itu mengirim foto, mengabari dia sedang nongkrong di coffee shop, Ranti segera meluncur ke sana, membawa kue ulang tahun dan buket bunga mawar merah hati.

"Anjing, parah! Jadi lu beneran nggak lanjut sama si selebgram itu?"

"Cerita lama itu bro. Susah kalau sama dia sih, uang 'jadinya' mahal banget. Mana Yasmin tuh matre, dikit-dikit mas beli ini, beli itu! Ggaji gue pas-pasan begini, bangkrut kalau nikah sama dia sih."

"Lah orangnya cantik gitu, jelas mahal lah."

"Ya gitu deh."

"Sumpah nggak nyangka banget si kambing jantan ini tiba-tiba mau nikah. Perasaan belum lama ini lu dekatnya sama itu deh ... Siapa sih alumni duta kampus yang kerja di bank itu?"

Lihat selengkapnya