Restu Kelana

Lail Arrubiya
Chapter #39

Pergi

Dari kaca spion, Restu jelas melihat raut khawatir di wajah Ana. Tak ada obrolan hingga mereka sampai di rumah sakit.

Ana sedikit berlari di lorong rumah sakit, setelah mengetahui ibunya berada di ruang ICU setelah sempat tak sadarkan diri. 

Langkah Ana belum sampai ke pintu ruang ICU saat dokter beserta beberapa perawat keluar dari ruangan dengan wajah sendu. Teriakan Abim terdengar jelas oleh telinga Ana. Teriakan penuh kesakitan. Perih.  

Langkah Ana gontai, nyaris terjatuh jika saja Restu tak menahannya dari belakang. 

"Ana," seru Restu cemas.

"Kenapa Kak Abim nangis?" tanya Ana dengan mata nanar. "Ibu ga apa-apa, kan?"

Restu tak bisa menjawab. Hatinya ikut perih mendengar tangis Abim dari dalam ruangan. Ia juga punya perasaan tak baik mendengar tangisan Abim yang histeris. 

"Kita harus lihat kondisi Ibu. Saya temani," ucap Restu lembut. 

Ana tetap menggeleng. 

"Ibu sehat saat aku berangkat, jadi pasti Ibu baik-baik aja, kan?"

Lagi-lagi Restu tak bisa menjawab. 

Hanya beberapa detik lengang, tangis Ana luruh dari matanya. Wajahnya basah dengan Isak yang kini terdengar. Tak kalah perih dari Abim. 

Restu mengeratkan genggam tangan yang menyangga tubuh Ana. Berharap bisa menjadi penguat untuk Ana. 

Tangis Ana benar-benar pecah, seakan ia menyadari sesuatu telah terjadi pada ibunya. 

"Baru aja aku mau membelikan Ibu baju baru, dengan uang hasil jeripayahku." 

Isak Ana terdengar menusuk hati Restu. Ia seakan merasakan perih yang sama. 

Tanpa sadar, sebuah rengkuhan menarik Ana masuk dalam pelukan Restu. 

Ana menangis dalam pelukan Restu. 

Lihat selengkapnya