Restu Kelana

Lail Arrubiya
Chapter #42

Lomba Cerdas Cermat

Salah satu alasan Ana segera masuk sekolah adalah lomba cerdas cermat yang akan ia ikuti. Ia merasa harus bertanggung jawab untuk itu. Persiapan untuk mengikuti lomba nyaris sempurna. Sayang sekali jika harus berantakan karena ketidakhadiran Ana. 

Dalam hatinya, Ana bertekad untuk melanjutkan hidup seperti yang ibunya cita-citakan. Kalimat terakhir yang ibunya ucapkan sebelum beliau pergi.

"Belajar yang tekun. Kamu itu kebanggaan Ibu dan Abim."

Ia harus menyelesaikan sekolah dan melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.

Berkat dukungan Abim dan sahabatnya, Ana mampu melewati kepedihan itu dengan segaris senyum. 

***

Hari lomba cerdas cermat tiba. Acaranya segera di mulai. Ana bersama dua siswa lainnya sudah siap bertanding. Wajah ketiganya terlihat tegang.

Dari bangku penonton sorak sorai terdengar menyemangati masing-masing jagoan mereka. 

Ana jelas melihat Wiyan, Zara dan Kinanti bersemangat memberi dukungan bersama siswa lain dari sekolahnya. Dari sana juga terlihat sosok Restu yang tatapannya bertaut dengan Ana. 

Beberapa hari ini ada sesuatu yang terasa mendekatkan keduanya. Mungkin karena Ana merasa banyak berhutang budi pada Restu. Maka tatapan Restu dibalas senyum simpul oleh Ana.

Perlombaan siap di mulai. Wajah-wajah fokus terlihat berfikir keras. Ada empat grup dari sekolah yang terpilih lolos seleksi lewat internet. Kali ini ke empat perwakilan sekolah harus berhadapan langsung saling mengadu kecerdasan.  

Babak pertama. Setiap grup mendapat kesempatan menjawab secara bergantian. Untuk babak pertama ini, grup Ana berhasil menjawab semua pertanyaan dengan benar. Itu keberuntungan. Tapi, dua grup lainnya punya nilai yang sama. 

Babak kedua. Perlombaan semakin terasa tegang. Di babak ini, peraturannya hampir sama dengan babak pertama, namun jika grup yang ditanya salah menjawab, maka pertanyaan dapat di lempar dengan cara rebutan. 

Ana dan dua temannya harus lebih berhati-hati menjawab. Karena jawaban salah dari mereka, artinya memberi clue pada grup lain. 

Akhir dari babak kedua di menangkan grup Ana dan salah satu sekolah yang tadi punya nilai yang sama dengan grup Ana.

Maka, babak ke tiga menjadi penentunya. 

Ini babak rebutan. Semua bebas menjawab. Dengan syarat wajib benar. Karena jika salah, selain pertanyaan di lempar, nilai dari grup yang menjawab salah akan dikurangi 5 poin. 

Seruan dari para pendukung makin terdengar riuh. Karena dua grup ini terus susul menyusul. Grup Ana dan sekolah yang menang di babak kedua. 

Kedua grup yang lain seakan sudah kena mental oleh dua grup teratas. Kecepatan memencet bel dan akurasi jawaban yang tepat membuat dua grup yang lain tertinggal cukup jauh.

Satu pertanyaan terakhir. Nilai grup Ana berada di peringkat pertama. Selisih 5 poin saja dengan grup teratas kedua. Namun, pertanyaan terakhir ini jadi penentu, jika Ana gagal menjawab, bukan tidak mungkin grup kedua teratas merebut jawaban dan benar. Maka Ana dan temannya harus puas mendapat peringkat kedua.

"Pertanyaan terakhir, pelajaran Kimia. Nama senyawa yang benar untuk Ag3PO4 adalah …." 

Lengang sejenak. 

Lihat selengkapnya