RESTU

Hudatun Nurrohmah
Chapter #9

9. Memutus Ragu

Eillen menautkan jemarinya dengan sesekali menautkan dua alisnya. Ia sungguh gugup seperti tengah akan menghadapi sidang kelulusan. Perutnya bergejolak dengan keringat dingin penuhi lehernya. Menghembuskan napas panjang, Eillen mencoba menenangkan diri. Padahal ia hanya diajak pergi menghadiri acara pernikahan saudara kekasihnya, tapi seperti hendak melakukan lamaran.

Gadis itu kembali mematut wajahnya pada cermin kecil yang dibawanya, memastikan bahwa lipstiknya masih menempel dan wajahnya tidak terlihat kusut. Eillen tidak ingin membuat Alby malu, sebab gadis itu tahu bahwa keluarga Kalandra bukan dari kalangan biasa. Maka Eillen berusaha semaksimal mungkin untuk setidaknya membuat Alby merasa senang sebab kekasihnya terlihat cantik di hadapan banyak orang.

“Eillen?” tanya Alby yang hanya dibalas deheman singkat oleh gadis itu.

Tangan Alby terulur untuk menggenggam jemari gadis itu, dan Eillen tanpa protes membalas genggaman tangan kekasihnya. Rasa gugupnya sedikit menghilang, tergantikan dengan perasaan tenang yang memenuhi hatinya.

“Mas” ucap Eillen pada akhirnya.

Retina gadis itu tampak tidak fokus dan Eillen juga semakin mengeratkan genggaman tangan pada jemari Alby. Bibirnya mengerucut lucu seperti anak kecil yang tengah merengek.

“Aku gugup sekali” ucap Eillen akhirnya setelah cukup lama hanya diam

Alby tersenyum mendengar rengekkan gadis di sampingnya tersebut. pria itu memelankan laju kendaraan roda empat miliknya sambil mengelus punggung tangan Eillen penuh sayang.

“Tidak perlu khawatir, karena ada aku. Ilsa juga ada disana kalau kamu takut tidak memiliki teman bicara” ucap Alby penuh kelembutan yang berhasil menenangkan Eillen.

Eillen kembali menghembuskan napas panjang, lantas tidak lama setelahnya keduanya sampai di depan gedung acara pernikahan saudara Alby. Gadis itu mematut dirinya sekali lagi, sambil mencium badannya lalu mendengus kasar.

“Baik, ayo semangat Eillen” ujar gadis itu menyemangati diri sendiri yang berhasil membuat Alby terkekeh.

Dua sejoli tersebut turun dari dalam mobil kemudian berjalan menuju gedung tersebut. eillen mencoba menetralkan degup jantungnya dan mengatur raut wajah tegangnya. Gadis itu tersenyum saat Alby mengajaknya untuk menyapa sepasang pengantin yang tampak anggun di depan sana.

“Mas Alby ayo lekas menyusul” ucap gadis itu dengan senyum cantiknya.

“Tunggu, ya. Orangnya masih belum siap diajak ketemu Papa” jawab Alby sembari melirik Eillen yang tengah menunduk sambil tersenyum simpul.

“Oh jadi ini pacar Mas? lucu sekali” ujar gadis itu sembari mengulurkan tangan dengan senyum lebar di wajahnya.

“Halo, namaku Eillen. Selamat atas pernikahan kamu, ya. Semoga menjadi keluarga yang selalu diberkahi oleh Tuhan” ucap Eillen tulus

Lihat selengkapnya