Retak Berhamburan

blank_paper
Chapter #16

Bab 16 - Rencana Tersembunyi ku (PoV Jingga)

Mendengar pengakuan Dewa kalau ia mencintai wanita lain benar-benar membuat luka menganga di dalam hatiku. Ia tidak hanya berselingkuh karena nafsu, tetapi ia telah menggantikan posisiku di hatinya dengan wanita lain.

Mungkin, kata-katanya tadi adalah sesuatu yang lebih menyakitkan di bandingkan yang aku rasakan ketika pertama kali aku yakin kalau ia telah memiliki wanita lain.

Awalnya, aku mengira ia mencari sebuah kesenangan karena ia telah lama bersama denganku dan merasa bosan, tetapi ternyata apa yang ia lakukan lebih kejam dari sekedar bersenang-senang.

Ia menyerahkan hatinya untuk wanita lain. Jujur saja, aku memang lebih baik mengetahui semua itu dari mulutnya sendiri dari pada ia berpura-pura untuk bersamaku, tetapi hati dan pikirannya sudah tidak menginginkan aku lagi.

Setelah aku mempertimbangkan segala kemungkinan yang dapat aku pikirkan, aku memutuskan untuk menghubungi seorang kenalanku yang adalah seorang pengacara.

Aku membutuhkan teman diskusi yang mengerti dengan situasiku dan juga bisa membantu untuk mempercepat prosesnya. Yang aku inginkan hanyalah berpisah dan mendapatkan hak asuh untuk anak-anakku.

Aku tidak peduli dengan harta yang seharusnya menjadi hakku. Dewa bisa mengambilnya dan juga menikmatinya dengan wanita itu.

Temanku sangat menentang keputusan gegabahku. Bukan soal perpisahan, tetapi lebih kepada harta gono-gini yang ingin aku relakan begitu saja. Ia tahu kalau aku lebih dari mampu untuk berdiri sendiri dan menopang kedua anak-anak ku, tetapi tidak ingin Dewa mendapatkan semua setelah melukaiku dan menikmatinya dengan wanita yang dengan tidak punya hati merebut milik orang lain.

Banyak pertimbangan yang ia berikan untuk aku pikirkan, termasuk bersabar sebentar untuk lebih mengumpulkan bukti, termasuk bukti rekaman kebersamaan mereka. Yang tersulit untukku adalah menemukan dua saksi untuk mendukung keputusanku untuk bercerai.

Hanya temanku ini yang tahu tentang perselingkuhan Dewa. Aku tidak menceritakannya kepada siapa pun, termasuk kepada kedua orang tuaku dan mertuaku.

Sebisa mungkin aku menutup rapat hal ini karena bagaimanapun juga aku tidak ingin hal ini menjadi perdebatan di keluarga, meskipun keluargaku dan keluarga Dewa pada akhirnya memang harus tahu.

Lihat selengkapnya