Retas

Gia Oro
Chapter #21

Blokir

GADIS yang dikenalinya begitu ramah itu rupanya telah menggores perasaan Shazia ketika masih awal bangku SMP di kelas yang sama. Kala itu belum berkerudung, berencana akan memendekkan rok biru karena guru-guru hanya melakukan razia ketat pakaian pada siswi-siswi tahun pertama tapi para kakak kelas seakan merajalela tetap dengan rok mini. Ia berteman dekat dengan tiga lainnya yang tak lain kawan sebangku dan dua kawan perempuan di depannya.

Tidak ada masalah sebelumnya di antara mereka berempat dengan Shazia, sampai pada waktu ulangan harian pertama tiba. Semua bermula dari Shazia yang berpura-pura mendengar ketika Indri melemparkan bisikan butuh bantuan contekan. Tidak diketahui Indri dan tiga lainnya yang salah satu dari tiga lainnya adalah Ema, bahwa Shazia merupakan tipikal anak yang sangat begitu kaku. Belajar tanpa pernah sekali pun menyontek meski tidak pernah juara kelas, pun tidak boleh pula baginya untuk memberi contekan--sebegitu dipegang kuatnya kejujuran sebagai seorang siswi.

Semua tertuang jelas pada salah satu pembaruan status dari akun Blueberry, membuat Rudiyanto yang berusaha menelusuri apa yang terjadi dengan wajah muram itu dipaku dalam ketercenungan. Tidak disangka olehnya bila Indri yang tertuang di akun rahasia tersebut adalah Indri gadis yang dikenalinya di komunitas olahraga menembak. Oleh merasa kecewa karena Shazia mengabaikan bisikan, Indri menyebarkan pada siswa-siswi lain supaya jangan berteman dengan Shazia. Hal itu terjadi sebelum kenaikan kelas dua sebelum mengenal Marsha.

Sempat Shazia dekat dengan salah satu dari tiga teman dekat Indri selain Ema, bahkan terpengaruh oleh Shazia berjilbab di bawah dada karena si salah satu tersebut merupakan lulusan madrasah terpadu yang memantapkan diri meneruskan berjilbab di bawah dada begitu memasuki masa putih biru. Di depan mata Shazia pada hari esok masuk setelah seminggu ulangan, lulusan madrasah dengan nama Natasha tersebut dibisikki oleh Indri supaya tidak lagi berteman dengan Shazia karena pelit contekan. Orang yang jadi bahan bisikan tidak mampu membela diri, sebagaimana di masa SD meski tidak sedang 'diadili'.

Kendati demikian, kenakalan Indri tidak benar-benar diwujudkan untuk mengenakan rok mini pada kenaikan kelas dua, gadis itu justru berkerudung. Seharusnya Shazia bisa melihat itu sebagai suatu hal kebaikan. Memang, Indri tidak lagi sinis pada Shazia, tapi oleh apa yang dilakukan Indri di kelas tahun pertama membuat Shazia hampir tidak memiliki teman kecuali sekadar formalitas bilamana belajar kelompok—itu pun ditentukan anggotanya oleh guru.

Satu hal lagi yang membuat Shazia merasa perih terhadap Indri tepatnya pada kelas dua dengan kelas yang sama, anak lelaki yang disukai Shazia jatuh cinta pada Indri sampai berpacaran. Tertuang pula pada salah satu postingan di akun Blueberry, tebersit oleh Shazia ingin memberi tahu si lelaki bahwa Indri sudah jahat membuatnya tidak memiliki teman. Tapi hal itu tidak mungkin dilakukan bila mengingat Indri memang sudah berubah.

Rudiyanto tepekur setelah ke sekian kali membaca tulisan itu. Sengaja benar olehnya mencari sebab sekiranya ada suatu hal dari korbannya terkait Indri, dan ia rupanya hampir melupakan postingan satu itu oleh memang banyaknya postingan yang diterbitkan di akun Blueberry. Pemuda itu kembali ke sekian kali merasa terseret pada apa yang dialami sang korban peretasan. Tidak hanya lima tahun ketakutan di masa SD, rupanya sebelum patah hati oleh Iqlima di masa SMA, ada pula suatu hal yang membuat gadis itu hampir tidak memiliki teman.

Nobuta, gadis itu memang seorang Nobuta yang nyata. Nobuta wo Produce, yang kisah serialnya seakan menginspirasi karya Shazia dengan dua tokoh utama bernama Yudi dan Novil, padahal memang karya Shazia dibuat dari kisah nyata sendiri. Dan, oh tidak, Rudiyanto tersentak. Pemuda itu menyadari sesuatu dari karya fiksi yang dibuat korban peretasannya. Seolah-olah ada yang menampar wajahnya agar sadar, Novil yang digambarkan Shazia adalah memang seorang Shazia sungguhan!

Novil mengalami trauma pertemanan karena kelas VII tidak memiliki teman setelah seorang bernama Fatma menyebarkan ke yang lain kalau Novil pelit contekan!

Fatma adalah Indri! Persis sekali dengan apa yang ditulis di akun Blueberry!

Rudiyanto mendecak terbalut ketidakmenyangkaan ke sekian kali. Seorang diri di kamar kost selepas beberapa jam setelah dari pernikahan Khalid, merasa bisa melihat bahkan mendengar bahwa memang korban peretasannya 'sedang menjerit' butuh bantuan. Namun bentuk butuh bantuan itu tidak pernah berwujud selain dengan apa yang tertuang pada akun Blueberry dan kisah Novil Yudi.

Sekelebat tersingkap benaknya pada momen gadis itu melukai diri di Sekolah Animasi Pertiwi, Rudiyanto sontak membesarkan mata. Ia khawatir korban peretasannya alami keterpicuan yang dalam jagat maya disebut 'ketrigger', dijembanya ponsel dan mencari kontak sang korban untuk memastikan gadis itu baik-baik saja.

Akan tetapi alangkah terkejutnya ia ketika pemantauan yang dilakukannya berlanjut ke laptop secara hacking, gadis itu telah memblokir nomor ponselnya!

>>>

Meskipun meyakini bahwa sang peretas tidak memiliki salah apa-apa, Shazia tetap dengan sembarangannya memblokir pemuda itu. Pemuda yang bahkan diyakininya pula tidak tahu bahwa diri Shazia dan Indri sudah saling kenal, namun ada rasa tidak terima ketika mengetahui sang peretas--yang padahal belum diyakininya bisa disebut teman--rupanya mengenal salah satu 'pelaku' di masa sekolah. Sungguh hampir dilupakannya terkait Indri yang menjadi inspirasi kisah Yudi dan Novil.

Lihat selengkapnya