DORONGAN keterkejutannya seakan-akan bak halilintar yang menyambar di tengah terik siang, ketika nama itu mendarat di telinganya.
"RUDIYANTO?!"
Prita sang adik mengangguk kala itu. Sepasang netra sang kakak heran.
"Coba kakak lihat!"
"Udah Prita ganti pake nama Prita."
Shazia tertegun sesaat, hampir saja melupakan untuk melihat sendiri nama yang bertengger di akun aplikasi penyedia layanan operator SIM pada ponselnya. Tambatan internet darinya yang dipinta Prita sang adik mempengaruhi akun aplikasi penyedia layanan operator SIM pada ponsel Prita--yang juga menggunakan kartu operator SIM yang sama dengan sang kakak.
Sebuah nama laki-laki. Membuatnya menerka apa yang menjadi daya tarik baginya sampai disusupi seorang atau mungkin beberapa peretas--bilamana benar kala itu mengira. Terlintas adanya dugaan kemungkinan itu nama penjaga kedai ponsel yang mengurus pengaktivan nomor baru--Shazia rasa kemungkinan demikian bisa saja benar karena ia tidak ingat apakah identitasnya diminta untuk aktivasi nomor pertama kali--namun ruang batin masih diketuk-ketuk keras oleh rasa waswas. Jemarinya lantas tidak tahan menyambangi akun berbagi foto rahasianya yang tidak mengikuti akun apa pun dan tidak diikuti akun siapa pun--bilamana benar segala akunnya diretas dan mungkin akun rahasianya pula diretas--maka diujinya dengan bicara pada sosok yang diyakininya ada penyusup melalui fitur cerita yang berlaku 24 jam.
Satu pembaruan berupa tulisan di fitur cerita.
Pembaruan kedua di fitur cerita.
Pembaruan ketiga di fitur cerita.
Tidak ada balasan.
Sampai beberapa hari ke depan.