Retorika Mimpi Kapal Kertas

Muhammad Salim Supriatna
Chapter #2

Asa dan Hanya

--Hari ini adalah sesuatu yang spesial. Lebih dari itu, bukan sekedar martabak mewah dengan bermacam rasa. Hanya ingin berucap syukur di atas ridha Tuhan dan orang tua. Hari ini begitu ramai, saling sapa, bercampur suara bising, dan nyaris sesak, menunggu giliran mengambil rendang, sedikit sayur dan beberapa kerupuk. Diiringi lantunan irama yang seakan bernostalgia, dengan harap kelak kekal bahagia hingga hari tua.

--Diwakilkan oleh janur kuning pernikahan Adit dan Fani, "Selamat ya, semoga sakinah mawadah warrahmah." Ucap para tamu begitu, dilapisi amplop sejuta harap. Kami bersalaman lagi dan lagi, silih berganti seiring para tamu undangan datang.

--Waktu itu tiba, ingin berucap doa kepada sang pemilik semesta. Adit tersenyum bahagia. "Ga nyangka kan, Fan. Udah sampe sini, dulu susah banget, lika liku hehe, selamanya ya ama gue."

--Fani, dengan senyum ratap bahagia, hanya mengangguk dengan penuh harap hal yang sama.

"Eh akhirnya ya kalian jadi juga, inget ya dulu gue yang nampung aspirasi kalian loh." Gurau Reni, di atas panggung megah dan romantis. Memang, sedikit berlalu. Tapi akan menjadi cerita yang cukup mengundang senyum bahagia.

Lihat selengkapnya