Retorika Mimpi Kapal Kertas

Muhammad Salim Supriatna
Chapter #3

12 Mil Teritorial

Mudah menyapa dan cepat bergaul dengan lingkungan baru. Tampaknya hanya beberapa bagian itu ada di kamus Adit. Baginya, memikirkan hal-hal luar biasa di ruangan kecil dalam kepalanya sudah cukup menyenangkan. Tidak begitu kepada teman dekat atau sudah ia kenal dalam waktu lama. Cukup cerewet dan sedikit merepotkan.

"Iya halo, Fan. Ada apa, kenapa?" Adit mengangkat telepon nya

"Hallo, Dit."

"Ya, Fan?"

"Gue pengen cerita dong?" Sedikit basah dinding rumah saat itu akibat gerimis dan terdengar pada telepon genggam Adit, cukup menjadi tanda Fani sedang menangis.

"Ya, Fan. Kenapa? Jan nangis dulu lah."

Lihat selengkapnya