Cahaya..ayo turun, nanti kamu jatuh..!! ucap seorang lelaki paruh baya yang berdiri di depan halaman rumahnya, sambil melambaikan tangan menyuruh seorang gadis kecil untuk turun dari pohon Jambu miliknya.
"Tenang paman, Cahaya lihai kok memanjat pohon.., Cahaya izin ambil jambunya yah Paman, mau Cahaya jual di stasiun kereta, teriak gadis tersebut dari atas pohon."
"Iya Cahaya..paman izinkan tapi biar paman saja bantu kamu ambil buahnya, di belakang rumah ada galah* kamu bisa pakai itu untuk ambil buah, jangan manjat seperti itu, kamu nanti jatuh Cahaya kamu malah batal jualan karena terjatuh."
"Oke paman..Cahaya akan turun!". Cahaya akhirnya turun dengan hati-hati dan mengambil galah di belakang rumah Paman Rudi.
Sambil bersenandung riang, Cahaya mengambil buah jambu yang menggantung seperti jajaran lonceng sedangkan adiknya sedang asik memasukkan masing-masing lima buah jambu ke dalam plastik.
Kalau sudah selesai ajak Langit makan dulu sebelum berjualan, istri paman sudah masak ayam dan sayur bayam, tidak lama ada suara panggilan dari dalam rumah.
"Sayang..makanan sudah siap!" panggil Bibi Sarah dari dalam rumah.
"Iya..sayang, tunggu sebentar aku ajak Cahaya dan Langit dulu, mereka sedang mengambil jambu", sahut Paman Rudi
Cahaya mengambil buah jambu yang sangat menggiurkan, jambu yang besar dan merah, dengan semangatnya Cahaya menggoyang-goyangkan galah ke buah jambu yang ia targetkan, selesai mengambil jambu-jambu yang akan dia jual bersama adiknya, ia panggil adik kecil kesayangannya untuk makan bersama di rumah Paman Rudi .
Rudi dan Sarah pasangan suami dan istri tersebut adalah tetangga dari Cahaya dan Langit, kakak beradik ini telah menganggap mereka berdua seperti paman dan bibinya sendiri begitupun Rudi dan Sarah, mereka sangat menyayangi Cahaya dan Langit seperti anak mereka sendiri. Rudi dan Sarah sudah hampir 10 tahun menikah namun belum di karuniai seorang anak sebab itulah saat melihat Cahaya dan Langit mereka berdua jatuh hati kepada kakak beradik tersebut.
*****