Mereka berjalan lebih dalam ke Ashen Pass, suasana semakin mencekam. Setiap langkah terdengar bergema di jalur sempit yang penuh dengan batu besar dan tumbuhan liar. Luna tetap waspada, matanya memeriksa setiap gerakan di sekitar mereka, sementara Raven merasa ada sesuatu yang aneh di udara, seperti ada ancaman yang lebih besar yang mengintai.
“Raven ...” Luna membuka percakapan setelah beberapa saat hening. “Tadi, saat kamu menggabungkan sihir dan pedang ... itu sangat luar biasa. Aku belum pernah melihat hal seperti itu. Apakah kamu sering melakukannya?”
Raven memandang Luna, sedikit terkejut dengan pertanyaan itu. “Sebenarnya ... tidak begitu sering. Hanya ketika benar-benar terdesak dan pedangku mendukung itu. Biasanya aku lebih mengandalkan sihir.”
Luna mengangguk perlahan, merenung. “Kekuatanmu luar biasa. Aku bisa merasakannya. Mungkin ... mungkin kamu bisa mengembangkan cara-cara baru untuk menggabungkan keduanya. Sihir dan pedang itu bisa menjadi kombinasi yang sangat kuat.”
Raven tersenyum, merasa sedikit lebih ringan mendengar kata-kata Luna. “Aku akan mencobanya. Tapi aku juga harus mengasah keterampilan sihirku lebih jauh. Aku rasa kekuatan petirku masih jauh dari potensinya.”
Luna berhenti sejenak, menatap Raven dengan penuh perhatian. “Kau punya potensi besar, Raven. Aku yakin kamu bisa mengendalikan semuanya. Aku akan bantu kamu berlatih lebih banyak.”
Raven mengangguk, merasa semangatnya terangkat. Meski banyak yang harus dia pelajari tentang dunia ini, dia merasa lebih kuat dengan Luna di sisinya. Mereka berdua memiliki tujuan yang sama keluar dari dunia ini dan menemukan jalan pulang. Dan, meski banyak hal yang masih misterius, satu hal yang pasti: mereka tidak akan menyerah begitu saja.
Namun, perjalanan mereka tidak semudah itu.
Setelah beberapa jam berjalan, mereka tiba di sebuah area yang lebih luas di Ashen Pass, dengan tebing yang lebih tinggi dan celah-celah yang dalam. Di depan mereka, sebuah gua besar terbuka, dengan cahaya kemerahan yang memancar dari dalamnya. Dari dalam gua itu terdengar suara gemuruh, seperti sesuatu yang bergerak cepat.
Raven melangkah lebih dekat, memegang sisa gagang pedang yang hancur, siap jika ada ancaman yang datang. “Luna, sepertinya ada sesuatu di dalam sana.”