REVENGE NIGHT

AKHSANA SABIL
Chapter #2

Chapter; 02 -{Teman Bermain-}

Chapter: 2

Taman dekat hutan

Sudah seminggu sejak upacara penglihatan element, dan sekarang aku sedang bermain dengan teman-teman ku.

"Jadi, dimana yang lain?". Tanyaku kepada anak laki-laki didepanku.

"Entahlah?".

Dia adalah Lukas Month, laki-laki yang memiliki warna rambut putih dengan mata berwarna hitam, dia satu tahun diatasku

"Mereka bilang mereka sedang sibuk". Jawab laki-laki disebelahnya.

Dia adalah Azreal Month, laki-laki yang memiliki rambut berwarna putih dengan mata berwarna Ungu. Dia berusia sama dengan Lukas

Dan disebelahnya, anak perempuan yang baru aku lihat. Dia adalah Elise Month, perempuan yang memiliki rambut berwarna putih dengan mata berwarna ungu. Kupikir usia mereka sama

"Sibuk? Yasudah. Jadi, kita main apa hari ini?". Tanyaku menatap Azreal, Azreal juga menatapku

"Apa kalian ingin bermain sesuatu yang menarik!". Ucap Azreal dengan senyum yang membuat penasara.

"Sesuatu yang menarik? Apa itu?". Tanyaku penasara

Lukas dan Elise juga menunjukkan wajah yang penasaran.

"Itu adalah..........., Sihir". Ucap Azreal dengan kedua tangan di angkat.

"Sihir?". Ucap kami bertiga secara bersamaan.

Aku terkejut bukan main, kupikir hal menarik seperti apa yang akan kita mainkan ternyata cuman sihir. Boleh juga dia!

"Benar sihir, bukan kah kita semua sudah melakukan upacara penglihatan element. Jadi kita bisa menggunakan sihir untuk bersenang-senang. Bagaimana?". Tanya Azreal

"Aku bisa, tapi hanya dasarannya saja". Ucap Elise

"Aku belum tahu caranya sih, ibu malarangku belajar sihir sampai umurku tujuh tahun". Ucapku kepada mereka

"Kenapa begitu? Bukankah kamu sudah melihat element milikmu?". Tanya Lukas dengan wajah yang penasaran.

"Entah? Aku juga kurang tahu". Ucapku dengan mengangkat kedua pundak ku.

Lukas bergumam dan berkata" tenang saja Akh.., Tuan Lukas ini akan mengajarkan sihir kepadamu". Ucapannya dengan bangga.

Sebenarnya aku sudah bisa melakukannya tapi, lebih baik membiarkan Lukas berbuat semaunya saja.

Lukas mengangkat tangannya keatas dan berkata "Lihatlah kalian semua, kalian fokuskan *Mana* ketangan kalian, lalu bayangkan sihir yang ingin kalian gunakan, lalu lepaskan *FIRE BALL*".

Bola Api berukuran bola basket melesat keatas dan meledak, Ledakan itu terlihat sangat keren.

"WOWWWWW......KEREN....". Teriak kami bertiga secara bersamaan.

"Gimana, kerenkan!". Ucap Lukas dengan sombongnya dan membanggakan dirinya.

"Itu keren Lukas". Ucap Elise terkagum-kagum.

"Sekarang giliran kalian". Ucap Lukas sambil menunjuk kami satu persatu.

"OKE...". Ucap kami bertiga secara bersamaan.

Lihat selengkapnya