INT. TOILET KAMPUS - SIANG
DEO berjalan keluar dari toilet menuju wastafel untuk membersihkan tangannya, ia melihat sebuah botol berisikan gulungan kertas didekat ranselnya. Memperhatikan sekeliling, ia tidak menemukan siapapun disana. Deo menatap lagi pada botol tersebut, lalu membukanya. Dibacanya gulungan kertas tersebut, mata Deo melotot dengan cepat ia mengambil ranselnya untuk keluar dari toilet. Namun sebuah tangan yang memakai sarung tangan membekap hidung dan mulut Deo hingga pingsan. Kertas tersebut terlempar, di dalamnya terdapat foto Azka yang ditutupi kain, dan juga terdapat bercak darah. Di dalam kertas tersebut bertuliskan “HE DEAD, YOU’RE NEXT”
-REVENGE RIDDLE-
INT. RUANG KELAS - SIANG
Dosen membuka kacamatanya, menekan tombol pada remote proyektor yang menampilkan gambar Deo yang sedang tersenyum. Semua mahasiswa di kelas saling berbisik membicarakan kematian Deo yang secara tiba-tiba.
DOSEN
Dandelion, atau yang akrab dengan panggilan Deo. Ia baru saja pergi meninggalkan kita. kedua kalinya dalam satu bulan ini kita kehilangan teman, sahabat, atau saudara kita di kampus.
Semua diam saat dosen mulai berbicara.
DOSEN
Saya meminta waktu satu menit untuk mendoakan teman kita ini, hanya perlu menundukan kepala. Berdoa dimulai.
Semua mahasiswa menundukan kepala tanpa terkecuali. Keadaan ruang kelas menjadi hening.
DOSEN
Berdoa selesai. Saya rasa kelas saya sampai disini, terimakasih atas waktu kalian. Selamat siang.
Semua berhamburan keluar kelas, Nadine, Imel dan Clara masih berkumpul menjadi sebuah lingkaran di ruang kelas yang baru saja selesai digunakan.
AMAN
Gue cabut duluan ya ges
Sepeninggalan Aman, mereka duduk berdekatan untuk membicarakan berita kematian Deo yang secara tiba-tiba di dalam mobil yang tertutup.
NADINE
Lo tau berita Deo kan?
Foto Deo dengan mata dan mulut terbuka di dalam sebuah mobil dengan keadaan mati dan jendela tertutup.
IMEL
Kasian itu anak, siapa suruh mobilnya ga dinyalain pas mau tidur, seenggaknya buka kek itu jendela.
NADINE
Lo percaya ga kalau itu murni kecelakaan?
CLARA
Udah jelas-jelas dia keabisan napas di mobil.
NADINE
(berpikir)
Tapi, gue kok curiga ya dia dibunuh?
CLARA
Serem banget ini kampus banyak kasus pembunuhan misterius. Minggu kemarin Azka, sekarang Deo. Minggu selanjutnya siapa lagi? Gue?
Clara menunjuk dirinya, Imel langsung menepuk turun tangan Clara. Memasang wajah tidak suka atas ucapan Clara.
IMEL
(menepuk tangan Clara)
Ngaco lo kalau ngomong, cabut yuk! Kelas udah kelar.