*Knockkk... knockkk...
“Fen-Strong!”
“Masuk!”
*Kriekkk...
“Karena sudah kumpul semua, bisa langsung dimulai rapat terselubungnya?”
“Kalian ingat anak ini kan? Dia yang kubawa kemarin malam dan ternyata dugaanku benar kalau ada kelompok pencuri lain tapi...”
“Ternyata kelompok lain itu fraksi tersembunyi dari kelompok kita ya...”
“Apa bos memang berniat menipu kita, Sus Yola?”
“Iya... maaf. Aku juga salah satu dari mereka sebelumnya. Maaf nggak bilang dari awal karena aku tunggu timing yang pas dulu...”
Kak Yolanda pun menceritakan kejadian kemarin malam di ruangannya. Tentu... dengan sedikit kebohongan. Yang mana kurang lebih, ia telah mengalahkanku dan mengajakku untuk membentuk fraksi pemberontak.
Tapi masih kurang... aku merasa kalau persuasinya masih kurang. Pertanyaan mereka berikutnya kurang lebih...
“Terus kenapa kamu ikut? Kalau Sus Yola... dia memang nggak pernah punya niatan bertarung dan mencuri sejak awal. Tapi kamu... kalau Jeremy yang mengajakmu, bukannya berarti kamu juga sama gilanya dengan Jeremy?”
“Betul Pak, aku tadi juga diserang habis-habisan sama itu bocah.”
Nah kan, karakter sampingan 1 dan karakter sampingan 2 mengutarakan keraguannya. Untunglah, aku sedikit tahu tentang karakter Jeremy dari Jhennifer.
“Enggg... itu karena... aku sama Bro Jeremy agak mirip...” Aku menghentikan ucapanku dan melirik Kak Yolanda.
“Apa? Ngomong saja nggak papa kok.”
Kak Yolanda pun memberiku izin tentang suatu permintaan yang tak ia mengerti. Maaf Kak...
“Soalnya... Kak Yola janji bakal kasih balik poinku kalau aku ikut gabung. Tapi aku nggak tahu Holy Friday waktu itu jadi aku minta satu hal lagi dari dia setuju.”
“Eh...”
“Kasih apa?”
“Bonus poin?”
Whahahaha mereka semua memandangiku dengan rasa penasaran, Yolanda tak terkecuali.
“Aku kan juga cowok sehat di masa puber jadi aku minta koleksi fotonya Kak Yola pas cantik-cantiknya hehehe...” Aku pun mengeluarkan ponselku dan memperlihatkan pada mereka salah satu foto yang kuambil sewaktu di ruangannya tadi.
“HA?!!”
“Pffttt-”
“Woy woy bocah jangan curi start ya hahaha”
“Hahahaha bocah kurang ajar! Bagi fotonya sini!”
*Whushhh...
Angin kencang tertiup dari belakang kami, yang tak lain adalah perbuatan Kak Yolanda. Ia memelototiku dan kawan-kawan seperjuangan dengan tajamnya. Tapi kukira fokus matanya lebih ke arahku...
“Sworry...”
Kawan-kawan seperjuangan begitu menurut pada Kak Yolanda. Mereka seketika kembali duduk di kursinya masing-masing.
“Ehmmm... ya, seperti yang sudah dibilang Kak Yola kita akan membentuk fraksi pemberontak. Aku akan kasih 2 pilihan... Gabung atau tinggalkan rumah sakit ini?”
“Kalau kita nggak pilih dua-duanya?”
“Aku juga akan menghabisi kalian. Yang kalian lakukan itu merugikan orang lain meski tidak membunuh dan belum ada regulasi resmi dari pemerintah.” Kak Yolanda pun mendeklarasikan pernyataan tegasnya.
Mereka berbisik satu sama lain...
Pada akhirnya hanya satu yang pergi. Lima sisanya ikut bergabung karena mereka juga bekerja di sini. Dengan total 8 orang, kami membaginya menjadi 2 tim.
Om Dika, Ganu, Farman dan Fendy di Tim A. Fendy memiliki grace body-enhancement peringkat C. Grace Farman mirip dengan Jeremy, namun hanya peringkat C. Dan Ganu adalah healer peringkat B.
Aku, Kak Yola, Koko, dan Bams di Tim B. Bams adalah healer peringkat C. Sedangkan grace milik Koko adalah pedang cahaya peringkat C. Sama seperti Jhennifer, tapi ia hanya bisa memanggil sebuah pedang bernama ‘Nhursahbre’. Di sisi lain, saat pedang itu dipanggil tubuhnya akan mendapat beberapa efek peningkatan seperti kekuatan, kecepatan, dan indra sensoriknya pun jadi lebih tajam.
Tim A bertugas untuk menjelajah area rumah sakit dan mengeksekusi 3 orang yang tersisa. Sedangkan kami, Tim B, hanya menunggu mangsa kami di sini.
Target kami juga untuk mengeksekusi 2 eksekutor asli, jadi kami pun juga akan menjelajahi area rumah sakit pada jam 22.30 jika sudah tidak ada yang datang ke sini. Aku berencana menyisakan Yohana dan Niko untuk yang terakhir tapi, jika Yohana muncul di sini malam ini juga maka kita akan mengeksekusinya sebagai ganti adiknya.
Jhennifer sudah bertemu dengan Andika kemarin. Aku tak tahu pasti kalau fakta bahwa dia tak menghabisinya waktu itu adalah hasil yang baik atau bukan. Karena, jika ia menghilang secara mendadak mungkin mereka akan langsung memburu kami. Di sisi lain, dari cerita Jhennifer aku merasa kalau ialah yang paling susah diburu karena grace teleportasinya.
∞∞∞
Mereka selalu datang awal ke pertemuan harian jadi memulai operasi pada 21.15. Sekarang sudah berjalan 15 menit.
“Target 2 ditemukan. Dik melapor!”
“Habisi!”
“Roger.”
Wow, jadi ini ya kenikmatan dari memerintah... Butuh berapa lama ya untuk bisa seburuk Jhennifer?
Saat ini Tim B sudah berhasil mengeksekusi 1 orang dan Tim A sudah menemukan 1 mangsa.
*Knockkk... knockkk...
“Supar-cepat!”
Kami memandangi satu sama lain dan langsung menyebar ke formasi masing-masing. Kak Yolanda berdiri di tengah didampingi Koko dan Bams yang duduk di dekatnya, sedangkan aku bersembunyi di balik pintu.
“Masuk!”
*Kriekkk...
“Loh, Sus Yola sudah di-” Ia langsung tersungkur tepat ketika ia memasuki pintu karena pukulan kerasku di tengkuknya .
“Hehhh~ apa ini... domba memburu serigala?”